
Pesan Cinta Seorang Kakek dan Ayah untuk Cucu dan Anak Perempuan
Matahari datang dengan perlahan dan tenang, tidak terburu-buru. Seperti mengingatkan bahwa keindahan tidak selalu berarti terang benderang. Belajarlah untuk berdamai dengan diri sendiri, dan di setiap pergantian waktu, selalu ada hikmah yang bisa diambil. Ada pelajaran yang mengajarkan kita untuk terus melangkah dan merajut harapan. Pesan-pesan ini diberikan oleh seorang kakek dan ayah kepada cucu dan anak perempuannya.
Aleena Thalia Saqeenarava, cucu pertama, baru saja merayakan ulang tahun yang ke-2, sementara Farah Gammathirsty Elsyarif, anak bungsunya, akan berulang tahun ke-18 pada Agustus 2025. Aleena kini tinggal di Puri Lakshita Tajur Halang Bogor, sedangkan Farah sedang memulai perjuangannya untuk empat tahun ke depan di Prodi Kesmas FK Universitas Negeri Semarang. Semoga mereka selalu sehat, menjadi anak yang baik, berbakti, dan dicintai oleh Allah SWT. Jangan lupa, jika kita menyenangkan-Nya, maka kita juga akan disenangkan-Nya.
Memang, hari ini, kakek dan Abi tidak bisa mengecup kening kalian. Tapi tulisan ini adalah ekspresi cinta dan kasih sayang yang jarang ditunjukkan. Setiap kakek dan ayah memiliki cara tersendiri dalam mencintai cucu dan anak perempuannya. Melalui tulisan ini, kakek dan Abi ingin menyampaikan pesan penting. Kejarlah ilmu sejauh langit, belajar dan terus belajar! Karena pendidikan adalah cara paling mudah untuk menjadi lebih baik, selain untuk meraih cita-cita. Jadikan pendidikan dan ilmu sebagai bekal di dunia dan akhirat, bukan sekadar harta atau pangkat.
Jagalah hati untuk selalu berbuat baik dan memberikan manfaat di mana pun kalian berada. Ingatlah bahwa orang yang hatinya bersih akan melihat kebaikan orang lain. Namun, jika hati kalian kotor, maka yang kalian cari dari orang lain hanyalah keburukannya. Di situlah rasa syukur hilang, dan tidak sadar bahwa tidak ada manusia yang sempurna di muka bumi. Tugas kita hanya memperbaiki diri dan berprasangka baik.
Surga bukan hanya terletak di kaki kakek atau Abi. Tapi setiap ayah yang nanti menjadi kakek adalah pahlawan keluarga. Dalam dirinya terdapat jiwa pantang menyerah. Bekerja keras melawan panas dan hujan hanya untuk mencari karunia Allah, berjuang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Di dunia ini, selalu ada orang yang rela meminjamkan hatinya untuk berjuang melawan masalah tanpa mengeluh. Bergelut dengan waktu dan keringat tanpa menghujat. Selalu siap menjadi jangkar bagi anak-anaknya agar tegak berdiri. Demi harkat dan martabat keluarga. Tetap memberi cahaya di tengah kegelapan, itulah spirit seorang kakek atau ayah.
Seorang kakek atau ayah sering kali gagal berkata-kata tentang cinta. Tapi ia mampu menunjukkan bukti. Selalu berjuang dan berkorban dalam setiap peluh keringatnya hingga kering sendiri. Selalu ikhlas menjaga kalian dan bersusah payah untuk membahagiakan kalian. Semuanya dilakukan karena cinta seorang kakek kepada cucunya, cinta seorang ayah kepada anak perempuannya.
Kakek itu hanyalah panggilan, ayah pun hanya sapaan. Tapi dialah pemilik bahu terlebar, tulang punggung terkuat, pelindung terkokoh untuk berjuang di garis depan demi menyejahterakan keluarganya. Selalu rela meminjamkan hati untuk mengatasi segala tantangan yang dihadapinya. Atas nama cinta seorang kakek dan ayah, atas nama keluarganya.
Ini hanya sedikit wejangan di hari ulang tahun Aleena, cucu kakek, dan Farah, anak bungsu Abi. Jangan pernah bertanya seberapa cinta seorang kakek kepada cucu perempuannya, atau seberapa cinta seorang ayah kepada anak perempuannya. Segala hal yang patut disyukuri saat ini adalah buktinya. Biarkan waktu yang membuktikan, biarkan perilaku yang menjawabnya. Dan seorang kakek dan ayah pasti mengajarkan cucu dan anaknya bagaimana cara berjuang dalam hidup. Karena di tengah lelah dan tantangan hidup, Allah SWT selalu bisikkan ke pikiran dan hati kita, "Melangkahlah terus, Aku bersama kalian."
Ingat Nak, sampai kapanpun, matahari pasti akan bersinar terang. Sebagai tanda kita untuk terus melangkah dan merajut harapan. Namun kebencian akan selalu ada, bukan karena kita salah, tapi karena kita terlalu bersinar di tempat yang gelap, di hati orang-orang yang redup. Love you Aleena dan Farah, selamat ulang tahun ya. Semoga selalu sehat dan berkah, amiin!
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!