
Mengenal Pasar Modal dan Pentingnya Investasi yang Bijak
Di tengah perkembangan ekonomi yang semakin dinamis, penting bagi masyarakat untuk memahami berbagai alternatif investasi yang dapat memberikan manfaat jangka panjang. Salah satu lembaga yang mengelola pasar modal di Indonesia adalah Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam sebuah seminar yang diselenggarakan di Aula Kantor Kelurahan Lolu Utara, Kota Palu, Kepala Kantor Perwakilan BEI Sulawesi Tengah, Putri Irnawati, memberikan wawasan tentang cara mengelola keuangan secara bijak melalui investasi.
Menurut Putri, investasi bukan hanya sekadar aktivitas finansial, tetapi juga langkah strategis untuk menyiapkan masa depan. Ia menekankan bahwa uang yang digunakan untuk investasi sebaiknya bukan berasal dari pengeluaran harian. “Uang yang digunakan investasi adalah uang yang tidak digunakan sehari-hari oleh bapak ibu,” ujarnya saat menjadi narasumber dalam seminar tersebut.
Produk Pasar Modal yang Bisa Dipilih
Pasar Modal menyediakan berbagai produk yang bisa dipilih sesuai dengan tingkat risiko yang diinginkan. Beberapa di antaranya adalah:
- Saham: Produk ini memiliki risiko yang relatif tinggi. Masyarakat perlu memahami bahwa saham bisa mengalami capital loss, fluktuasi harga, atau bahkan risiko perusahaan pailit.
- Surat Utang (Obligasi): Risiko pada produk ini lebih rendah dibandingkan saham. Investor biasanya mendapatkan bunga tetap sebagai imbal hasil.
- Reksadana: Memiliki tingkat risiko yang sedang. Reksadana merupakan bentuk investasi yang dikelola oleh manajer investasi, sehingga cocok bagi pemula.
- Exchange Traded Fund (ETF): Mirip dengan reksadana, ETF dapat diperdagangkan seperti saham di pasar modal.
Putri menjelaskan bahwa setiap produk memiliki karakteristik sendiri, sehingga investor perlu memahami potensi risiko dan keuntungan sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
Keamanan dan Legalitas Pasar Modal
Salah satu hal yang sering membuat masyarakat ragu untuk berinvestasi adalah ketidakpastian legalitas. Namun, Putri menegaskan bahwa pasar modal diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga keamanan dan keabsahan investasi terjamin.
“Dulu sebelum tahun 2000-an dikasih sertifikat sahamnya, sekarang bentuknya sudah sertifikat digital,” tambahnya. Hal ini menunjukkan bahwa sistem investasi kini lebih mudah diakses dan aman.
Mengubah Pola Pikir dalam Mengelola Keuangan
Selain itu, Putri juga menekankan pentingnya mengubah pola pikir dalam mengelola keuangan. Menurutnya, investasi harus menjadi prioritas, bukan sekadar sisanya dari penghasilan bulanan. “Jangan menunggu sisa gaji, tapi kita sisihkan dulu untuk investasi. Sisanya itu yang kita belanjakan,” pesannya.
Dengan cara ini, masyarakat bisa lebih siap menghadapi kebutuhan di masa depan, baik itu pendidikan, kesehatan, atau kebutuhan lainnya. Selain itu, pola pikir ini juga membantu mencegah terlibat dalam aktivitas keuangan ilegal yang sering kali merugikan masyarakat.
Peran Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan lembaga yang bertugas menyelenggarakan dan menyediakan sistem untuk mempertemukan penjual dan pembeli efek, seperti saham dan obligasi. BEI lahir dari penggabungan Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) pada tahun 2007. Sejak saat itu, BEI terus berkembang menjadi salah satu pusat pasar modal terbesar di Indonesia.
Dengan adanya BEI, masyarakat memiliki akses yang lebih luas untuk berinvestasi, baik secara langsung maupun melalui produk yang dikelola oleh manajer investasi. Ini membuka peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran finansial dan membangun masa depan yang lebih stabil.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!