
Presiden AS Donald Trump Sebut Indonesia dalam Pidato di Sidang Umum PBB
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyampaikan pidato penting dalam Sidang Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang berlangsung di New York, AS, pada Selasa (23/9/2025). Dalam pidatonya, ia menyebut nama Indonesia sebagai salah satu negara mitra dagang yang telah menjalin kesepakatan perdagangan dengan pemerintahannya. Pernyataan ini menunjukkan perhatian khusus terhadap hubungan ekonomi antara AS dan Indonesia.
Trump menjelaskan bahwa pemerintahnya telah melakukan negosiasi untuk menciptakan kesepakatan perdagangan yang bersejarah. Ia mengatakan bahwa kesepakatan tersebut tidak hanya melibatkan negara-negara besar seperti Inggris, Uni Eropa, Jepang, dan Korea Selatan, tetapi juga termasuk Indonesia, Filipina, dan Malaysia. Hal ini menunjukkan bahwa AS berkomitmen untuk memperkuat hubungan dagang dengan berbagai negara di seluruh dunia.
Dalam pidatonya, Trump juga membahas kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh pemerintahnya. Menurutnya, kebijakan ini bertujuan untuk menjaga kedaulatan Amerika di dunia internasional. Ia menekankan bahwa AS ingin memiliki perdagangan yang kuat dan adil dengan semua negara. Namun, banyak negara yang dianggapnya melanggar aturan perdagangan, sehingga merugikan negara lain.
"Kami telah menggunakan tarif sebagai mekanisme pertahanan di bawah pemerintahan Trump, termasuk masa jabatan pertama saya, di mana ratusan miliar dollar tarif telah dipungut," ujarnya. Tarif-tarif ini, menurut Trump, membantu AS mempertahankan tingkat inflasi yang rendah dan memberikan dampak positif secara berkelanjutan di masa depan.
Selain itu, Trump menegaskan bahwa kebijakan tarif juga digunakan untuk mempertahankan kedaulatan dan keamanan di seluruh dunia. Ia menyatakan bahwa negara-negara tertentu telah memanfaatkan pemerintahan AS sebelumnya selama beberapa dekade, sehingga kebijakan ini diperlukan untuk mengoreksi ketidakadilan tersebut.
Sebagai informasi tambahan, Trump sebelumnya telah mengumumkan kebijakan tarif resiprokal untuk berbagai negara di dunia. Kebijakan ini ditegaskan melalui penandatanganan perintah eksekutif (executive orders) yang menetapkan tarif timbal balik impor untuk negara-negara mitra dagang Amerika. Perintah ini ditandatangani pada 31 Juli 2025.
Tarif impor AS untuk Indonesia saat ini mencapai 19 persen. Angka ini menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi salah satu negara yang menghadapi tarif cukup tinggi dari AS. Namun, dengan adanya kesepakatan perdagangan yang sedang dinegosiasikan, potensi penurunan tarif bisa saja terjadi di masa mendatang.
Dengan pernyataan Trump dalam pidato tersebut, dapat dilihat bahwa Indonesia memiliki posisi penting dalam strategi perdagangan AS. Pernyataan ini juga menunjukkan bahwa hubungan antara kedua negara akan terus berkembang, terlepas dari tantangan yang ada.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!