Brasil Alokasikan Rp16,69 Triliun untuk Dana Konservasi Hutan TFFF

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Presiden Brasil Berkomitmen Investasikan US$1 Miliar dalam Dana Konservasi Hutan

Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, mengumumkan bahwa negaranya akan berinvestasi sebesar US$1 miliar atau sekitar Rp16,69 triliun dalam dana konservasi hutan yang disebut Tropical Forests Forever Facility (TFFF). Pengumuman ini dilakukan dalam sebuah acara PBB di New York pada Selasa, 23 September 2025. Lula menekankan bahwa komitmen investasi ini bertujuan untuk memotivasi negara-negara lain agar turut berkontribusi, terutama menjelang konferensi iklim COP30 yang akan digelar di Belem, Brasil, pada November mendatang.

TFFF adalah inisiatif pembiayaan multilateral yang dirancang untuk mendukung konservasi hutan di seluruh dunia. Sebagai negara pertama yang menyatakan komitmen investasi dalam skema ini, Brasil berharap TFFF dapat memobilisasi dana sebesar US$125 miliar. "Brasil akan memimpin dengan memberi teladan. Saya mengundang semua mitra yang hadir untuk memberikan kontribusi yang sama ambisiusnya, sehingga TFFF dapat mulai berjalan pada COP30 di Amazon, November mendatang," ujar Lula.

Dalam rencananya, Brasil mendorong negara-negara kaya untuk menyediakan pinjaman sebesar US$25 miliar guna memulai dana tersebut. Dana ini diharapkan dapat menarik tambahan US$100 miliar dari investor swasta. Dana TFFF akan ditempatkan dalam portofolio terdiversifikasi yang dirancang untuk mengembalikan modal investor sekaligus memberi imbalan bagi negara yang menjaga hutannya.

Sebuah proposal bulan lalu juga menunjuk Bank Dunia sebagai institusi "prospektif" yang akan bertindak sebagai wali amanat dan penyedia layanan administratif. Dalam rencana tersebut, setiap negara akan menerima pembayaran berdasarkan jumlah hektare hutan yang berhasil dilestarikan. Negara-negara seperti Brasil, Kolombia, Indonesia, dan Republik Demokratik Kongo diperkirakan akan menjadi penerima manfaat terbesar.

"TFFF bukanlah amal. Ini adalah investasi bagi kemanusiaan dan bagi planet melawan ancaman kehancuran akibat kekacauan iklim," tambah Lula.

Peran TFFF dalam Konferensi Iklim COP30

COP30 di kota Belem, Amazon, akan menjadi peringatan 10 tahun Perjanjian Paris, sebuah kesepakatan bersejarah yang mengikat hampir seluruh negara untuk membatasi pemanasan global tetap di bawah 2 derajat Celsius, idealnya 1,5 derajat Celsius, dibandingkan dengan level praindustri. Namun, target iklim ini terbukti sulit tercapai. Tahun lalu bahkan tercatat sebagai tahun terpanas dalam sejarah, dengan indikasi kuat bahwa batas kenaikan suhu 1,5 derajat Celsius telah terlampaui untuk pertama kalinya.

Dengan adanya TFFF, diharapkan bisa menjadi langkah penting dalam upaya mengurangi dampak perubahan iklim. Dana ini tidak hanya membantu menjaga ekosistem hutan, tetapi juga memberikan insentif finansial bagi negara-negara yang melakukan konservasi. Dengan pendekatan investasi yang berkelanjutan, TFFF diharapkan mampu menciptakan sistem yang saling menguntungkan antara negara-negara penghasil hutan dan investor global.

Potensi Dampak Global

Inisiatif TFFF memiliki potensi besar untuk mengubah paradigma dalam konservasi lingkungan. Dengan pendekatan yang berbasis investasi, dana ini bisa menjadi model baru dalam pengelolaan sumber daya alam. Selain itu, TFFF juga bisa menjadi contoh nyata bagaimana kerja sama internasional dapat menghasilkan solusi yang efektif dalam menghadapi tantangan iklim global.

Selain itu, TFFF juga bisa memperkuat hubungan antara negara-negara berkembang dan negara-negara maju. Dengan dukungan finansial dari negara-negara kaya, dana ini bisa menjadi jembatan untuk membangun kemitraan yang lebih kuat dalam menjaga lingkungan. Hal ini juga akan meningkatkan partisipasi aktif negara-negara berkembang dalam upaya global menghadapi perubahan iklim.

Kesimpulan

Investasi senilai US$1 miliar oleh Brasil dalam TFFF menandai langkah penting dalam upaya global untuk melindungi hutan dan mengurangi dampak perubahan iklim. Dengan komitmen yang kuat dan kolaborasi internasional, TFFF memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu inisiatif terbesar dalam sejarah lingkungan. Diharapkan, inisiatif ini bisa menjadi awal dari perubahan yang lebih luas dan berkelanjutan dalam perlindungan lingkungan global.