
Doa untuk Menghindari Kesedihan dan Kecemasan
Kesedihan dan kecemasan adalah bagian dari pengalaman hidup manusia. Perasaan ini datang dan pergi, bergantian dengan kebahagiaan dan ketenangan. Namun, jika dibiarkan berlarut-larut, kondisi ini dapat memicu berbagai gangguan, baik secara fisik maupun mental. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu memohon perlindungan kepada Allah Swt agar terhindar dari perasaan negatif yang merusak.
Berikut adalah dua doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw sebagai permohonan untuk dilindungi dari kesedihan, kecemasan, dan berbagai kesulitan hidup.
Doa untuk Terhindar dari Kecemasan
Doa ini diriwayatkan dalam hadis An-Nasa'i. Rasulullah saw mengajarkannya kepada seorang sahabat yang sedang dilanda kecemasan akibat lilitan utang.
Teks Arab: Allaahumma inni a'udzu bika minal hammi wal hazan, wa a'udzu bika minal 'ajzi wal kasal, wa a'udzu bika minal jubni wal bukhli, wa a'udzu bika min ghalabatid daini wa qahrir rijal
Transliterasi Latin: Allaahumma inni a'udzu bika minal hammi wal hazan, wa a'udzu bika minal 'ajzi wal kasal, wa a'udzu bika minal jubni wal bukhli, wa a'udzu bika min ghalabatid daini wa qahrir rijal
Terjemahan Arti: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kecemasan dan kesedihan. Aku juga berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat penakut dan kikir, serta dari lilitan utang dan penindasan orang-orang."
Doa untuk Menghilangkan Kesedihan
Berdasarkan hadis Rasulullah saw, siapa pun yang membaca doa ini dengan penuh keyakinan, Allah akan menghilangkan kesedihannya dan menggantinya dengan kebahagiaan.
Teks Arab: Allaahumma innii 'abduka, wabnu 'abdika, wabnu amatika. Naashiyatii bi yadika maadhin fiyya hukmuka, 'adlun fiyya qadhaa'uka. As aluka bi kulli ismin huwa laka sammaita bihii nafsaka, wa anzaltahuu fii kitaabika, au 'allamtahuu ahadan min khalqika, awista'tsarta bihii fii ‘ilmil ghaibi 'indaka, an taj'alal qur'aana rabii'a qalbii, wa nuura shadrii, wa jilaa a ghammii, wa dzahaaba huznii wa hammii.
Transliterasi Latin: Allaahumma innii 'abduka, wabnu 'abdika, wabnu amatika. Naashiyatii bi yadika maadhin fiyya hukmuka, 'adlun fiyya qadhaa'uka. As aluka bi kulli ismin huwa laka sammaita bihii nafsaka, wa anzaltahuu fii kitaabika, au 'allamtahuu ahadan min khalqika, awista'tsarta bihii fii ‘ilmil ghaibi 'indaka, an taj'alal qur'aana rabii'a qalbii, wa nuura shadrii, wa jilaa a ghammii, wa dzahaaba huznii wa hammii.
Terjemahan Arti: "Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, putra hamba-Mu (laki-laki), dan putra hamba-Mu (perempuan). Nasibku ada di tangan-Mu, hukum-Mu berlaku padaku, dan keputusan-Mu adil bagiku. Aku memohon kepada-Mu dengan setiap nama yang Engkau miliki, yang telah Engkau namai diri-Mu, atau yang Engkau turunkan dalam Kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada salah satu makhluk-Mu, atau yang hanya Engkau ketahui dalam ilmu ghaib di sisi-Mu. Jadikanlah Al-Qur'an sebagai musim semi hatiku, cahaya dadaku, pelenyap kebingunganku, serta penghilang kesedihan dan kegelisahanku."
Pentingnya Berikhtiar dalam Kepercayaan
Selain berdoa, kita juga wajib berikhtiar untuk mengindari kesedihan dan menjauhkan diri dari kecemasan. Salah satu ikhtiar yang perlu dilakukan adalah selalu bertakwa dan tawakal kepada Allah Swt. Umat Islam harus yakin bahwa Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap perkara.
Ayat Al-Qur'an yang menyatakan hal ini adalah:
"Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (Q.S. Ath Thalaq: 2-3)
Dengan memahami dan menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa menghadapi tantangan dengan lebih tenang dan percaya diri. Doa dan ikhtiar adalah dua hal yang saling melengkapi dalam menjaga keseimbangan jiwa dan raga.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!