Erick Thohir Tegaskan Fokus Selesaikan Tugas hingga 2027, Bukan Kepala Batu!

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kepemimpinan Erick Thohir di PSSI dan Kemenpora: Dibalik Polemik dan Keputusan Tegas

Erick Thohir, yang kini menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, tetap mempertahankan posisinya sebagai Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Meski banyak pihak menganggap bahwa ia seharusnya mundur dari jabatan ketum PSSI setelah ditunjuk menjadi Menpora, Erick menolak untuk disebut sebagai sosok yang keras kepala. Ia menegaskan bahwa keputusannya ini didasarkan pada komitmen terhadap tugas yang telah ia ambil.

Status Erick Thohir yang merangkap jabatan antara Menpora RI dan Ketum PSSI masih menjadi perdebatan. Hal ini karena kedua posisi tersebut saling berkaitan, mengingat PSSI adalah induk olahraga sepak bola yang berada di bawah naungan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Namun, Erick menyatakan bahwa dirinya telah mendapatkan restu dari Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) untuk menjalani dua jabatan tersebut.

Ia mengklaim bahwa izin tersebut diberikan karena kapasitas dan kredibilitasnya dinilai mampu memisahkan kepentingan dalam PSSI dan Kemenpora. Dengan demikian, Erick tidak berniat mundur dari posisi Ketum PSSI. Ia ingin bertahan hingga 2027, sesuai dengan masa jabatannya di PSSI.

“Jika saya ditanya tentang status saya, saya menanyakan langsung ke FIFA, dan mereka menjawab bahwa secara statuta tidak ada masalah karena track record saya di dunia sepak bola sudah sesuai dengan aturan,” ujarnya saat berada di Kemenpora RI, Selasa (23/9).

“Artinya, saya akan tetap menjaga keberadaan saya sampai 2027. Setelah itu, silahkan saja pemilihan,” tambahnya.

Perjalanan Kepengurusan PSSI dalam Sepuluh Tahun Terakhir

Erick Thohir juga menjelaskan kondisi kepengurusan PSSI selama satu dekade terakhir. Selama periode tersebut, kepengurusan PSSI sering kali tidak bisa diselesaikan hingga akhir masa jabatan. Hal ini membuat banyak program dan rencana yang telah dibuat tidak dapat dijalankan secara maksimal.

Karenanya, Erick ingin tetap menjadi Ketum PSSI agar dapat menyelesaikan blueprint yang telah dibuat serta menjalankan semua program yang direncanakan. Ia menolak jika disebut sebagai orang yang keras kepala.

“Jangan selalu melihat hal negatif. Bayangkan dari tahun 2015 hingga 2022, semua pergantian kepengurusan terjadi di tengah-tengah waktu ketika mulai ada blueprint yang akan dijalankan. Siapa yang rugi? Semua,” katanya.

“Jadi bukan berarti saya mempertahankan legitimasi. Saya hanya ingin menyelesaikan tugas dan jika sampai 2027, itu hanya sekali (satu periode),” tegas Erick.

Aturan FIFA dan Komitmen Erick Thohir

Lebih lanjut, Erick Thohir menyampaikan bahwa aturan FIFA sebenarnya memperbolehkan seseorang menjadi ketua federasi sebanyak tiga periode. Artinya, keinginannya untuk tetap bertahan tidak melanggar aturan.

“Aturan FIFA memperbolehkan tiga kali. Jadi, saya menghormati aturan tersebut. Bukan berarti saya kepala batu, tapi saya hanya ingin memenuhi aturan yang ada. Ini baru kali pertama, jadi saya ingin menyelesaikan tugas ini dulu,” jelasnya.

Dengan begitu, Erick Thohir menunjukkan bahwa keputusannya untuk tetap memimpin PSSI hingga 2027 bukanlah semata-mata karena keinginan pribadi, namun juga didasarkan pada aturan dan tanggung jawab yang ia emban. Ia percaya bahwa dengan tetap memimpin PSSI hingga akhir masa jabatannya, ia dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan sepak bola nasional.