Gebrakan Kota Batu: Ganti Nama Jadi Simpang Patih dan Patung Sudirman Bisa Berputar

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Gebrakan Kota Batu: Ganti Nama Jadi Simpang Patih dan Patung Sudirman Bisa Berputar

Proyek Pembangunan Simpang Patih di Kota Batu Tahun 2026

Pada tahun 2026 mendatang, Kota Batu akan menghadapi sebuah proyek besar yang bertujuan untuk memperbaiki dan menata kembali salah satu titik penting di kota tersebut. Proyek ini berfokus pada pembangunan dan penataan Simpang Patih yang terletak di perempatan jalan Panglima Sudirman, Trunojoyo, Indragiri, dan Hasanudin. Dalam rencana tersebut, pemerintah kota melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Batu akan melakukan berbagai perubahan untuk meningkatkan kenyamanan dan keindahan lingkungan sekitar.

Salah satu elemen utama dari proyek ini adalah pembangunan patung yang akan ditempatkan tepat di tengah persimpangan. Patung ini memiliki tinggi sekitar 4-5 meter dan dirancang untuk bisa berputar. Menurut Kepala DPUPR Kota Batu, Alfi Nurhidayat, alasan dibuatnya patung yang dapat berputar adalah agar tidak membelakangi salah satu dari empat jalan yang ada di sana. Selain itu, desain ini juga bermakna filosofis, yaitu melambangkan perjuangan Panglima Sudirman yang tidak kenal arah dalam melindungi rakyat Indonesia.

“Patung ini dibuat berputar agar bisa menghadap ke segala arah, sehingga selalu menghadap ke setiap jalan yang ada di sana,” ujarnya. “Selain itu, hal ini juga mencerminkan semangat Panglima Sudirman yang tak pernah mengenal batas dalam menjaga kemerdekaan bangsa.”

Dengan adanya patung tersebut, Simpang Patih diharapkan menjadi salah satu spot foto baru yang menarik bagi warga maupun pengunjung Kota Batu. Selain itu, tata ruang dan lalu lintas di area tersebut juga akan diperbaiki. Salah satu langkah yang dilakukan adalah pelebaran Jalan Trunojoyo untuk memperlancar arus lalu lintas. Di sisi lain, Jalan Indragiri akan dibangun jalur ganda dengan penutupan sungai menggunakan box culvert. Tujuan dari pembangunan ini adalah untuk mengantisipasi peningkatan volume kendaraan, terutama saat akhir pekan atau musim liburan.

Proyek pembangunan ini direncanakan akan dimulai pada triwulan II tahun 2026 dengan anggaran sekitar Rp10 miliar. Rencana ini diharapkan mampu memberikan dampak positif baik secara estetika maupun fungsional terhadap kota yang dikenal sebagai daerah wisata ini.

Beberapa aspek penting yang akan diperhatikan dalam proyek ini antara lain:

  • Penataan visual: Penambahan ornamen dan dekorasi untuk memperindah keseluruhan tampilan Simpang Patih.
  • Peningkatan infrastruktur: Pelebaran jalan dan pembangunan jalur ganda untuk meningkatkan kapasitas lalu lintas.
  • Fungsi sosial: Membuat Simpang Patih menjadi tempat yang tidak hanya fungsional, tetapi juga memiliki nilai budaya dan sejarah.

Dengan adanya proyek ini, diharapkan Simpang Patih tidak hanya menjadi titik lalu lintas yang ramai, tetapi juga menjadi simbol perjuangan dan semangat nasional yang hidup di tengah kota.