Guru SD Viral Ancam Cekik Siswa: Pernah Merokok di Kelas

Aksi Guru yang Viral di Media Sosial

Sebuah video yang menunjukkan aksi seorang guru wanita yang diduga hampir melakukan intimidasi terhadap siswanya saat upacara bendera sedang menjadi sorotan di berbagai platform media sosial. Peristiwa ini terjadi di wilayah Lampung dan memicu reaksi keras dari masyarakat.

Dalam video tersebut, guru tersebut tiba-tiba mendekati salah satu murid dengan penuh amarah dan tampaknya hampir mencekiknya. Kekacauan pun terjadi, membuat para siswa di barisan langsung berlarian sambil menjerit ketakutan. Aksi ini sempat membuat suasana upacara menjadi tegang dan tidak terkendali.

Video ini diunggah oleh akun TikTok @aditya_goesto dan langsung menyebar cepat. Dalam narasi yang terdengar, guru tersebut menyampaikan ancaman bahwa jika tidak ada tindakan, ia akan mencekik siswa tersebut. Hal ini memicu kericuhan dan membuat beberapa guru lainnya harus segera mengamankan para murid.

Penjelasan dari Pihak Sekolah

Menanggapi kejadian ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung memberikan penjelasan. Menurut Kepala Disdikbud, Anca Martha Utama, peristiwa tersebut terjadi pada Senin (28/7/2025) lalu. Guru yang terlibat, berinisial H, merupakan tenaga pengajar di SDN 5 Kedondong.

Anca menjelaskan bahwa guru H tiba-tiba datang ke SDN 9 Kedondong saat upacara berlangsung dan melakukan intimidasi terhadap guru dan siswa. Bahkan, ia secara verbal mengancam akan mencekik salah satu murid tanpa alasan yang jelas.

Riwayat Pelanggaran Guru H

Sebelumnya, guru H sudah pernah mendapat teguran karena pelanggaran disiplin. Pada Februari lalu, ia kedapatan merokok di kelas saat mengenakan seragam dinas serta datang ke kantor menggunakan celana pendek. Pihak Disdikbud bersama Korwilcam Kedondong kemudian mengajukan pemeriksaan ke inspektorat.

Saat itu, guru H dinyatakan dalam status non-aktif sementara sambil menunggu hasil pemeriksaan. Ia diperbolehkan kembali mengajar setelah menunjukkan perubahan sikap. Namun, pada 1 Agustus 2025, Disdikbud kembali mengeluarkan surat resmi untuk menonaktifkan H karena kembali melakukan pelanggaran.

Tindakan yang Dilakukan

Insiden ini telah dilaporkan ke pihak kepolisian. Anca menegaskan bahwa pihak sekolah telah memberikan pendampingan psikologis kepada siswa yang menjadi korban. Selain itu, dinas juga berkomitmen untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi seluruh siswa maupun guru.

Beberapa warganet juga meminta agar guru H menjalani tes kejiwaan karena dinilai stres dan tidak stabil. Mereka menilai tindakan yang dilakukannya sangat tidak pantas dan tidak sesuai dengan profesi sebagai pendidik.

Peristiwa ini menjadi peringatan penting bagi institusi pendidikan untuk lebih meningkatkan pengawasan dan menjamin keselamatan serta kenyamanan di lingkungan sekolah.