
Kembali ke Masa Lalu dengan Pasar Lawas Mataram 2025
Kota Yogyakarta kembali menyajikan pengalaman unik yang menggabungkan nostalgia dan inovasi. Dalam beberapa hari mendatang, Pasar Lawas Mataram 2025 akan diadakan di jantung Kotagede, membawa suasana tempo dulu kembali hadir. Dengan tema "Kebak Tanpa Luber", festival ini tidak hanya menjadi ajang rekreasi, tetapi juga menjadi momentum untuk melestarikan budaya dan membangkitkan ekonomi lokal.
Pasar Lawas Mataram 2025 digagas oleh Desa Jagalan, yang merupakan bekas pusat Kerajaan Mataram Islam. Acara ini bukan sekadar hiburan biasa, melainkan sebuah gerakan kultural dan ekonomi yang melibatkan masyarakat sekitar. Inisiator acara, Agus Podhang, menjelaskan bahwa tema "Kebak Tanpa Luber" memiliki makna penting. Ia menekankan bahwa tema ini mengajarkan nilai pemanfaatan secara optimal tanpa berlebihan, menjaga keaslian budaya agar tetap hidup, serta menciptakan harmoni sosial yang berkelanjutan.
"Pasar Lawas Mataram bukan sekadar nostalgia, tetapi momentum memperkuat identitas budaya sekaligus memberdayakan ekonomi rakyat," ujar Agus. Ia menekankan bahwa festival ini bertujuan untuk memperkuat kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai tradisional sambil memberikan peluang ekonomi bagi warga setempat.
Melalui Pasar Lawas Mataram 2025, penyelenggara berkomitmen untuk mendukung UMKM lokal. Berbagai jenis kuliner, kerajinan tangan, serta kesenian tradisional akan ditampilkan sebagai ruang kreasi masyarakat. Panitia berharap, pengunjung tidak hanya terbawa ke suasana masa lalu, tetapi juga dapat berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi warga sekitar.
Fauzi, Ketua Panitia Pasar Lawas Mataram 2025, menambahkan bahwa konsep utama festival ini adalah menghidupkan kembali makanan jadul dengan sentuhan modern. Ia menjelaskan bahwa tujuan dari hal ini adalah tidak hanya memperkenalkan kuliner tradisional kepada generasi muda, tetapi juga memberi peluang bagi pelaku usaha untuk berinovasi dan meraih penghasilan.
Festival ini akan berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 26 hingga 28 September 2025 di halaman Masjid Besar Mataram, Kotagede, Yogyakarta. Acara ini terbuka untuk umum dan gratis, sehingga siapa pun bisa ikut merasakan atmosfer khas masa lampau yang penuh kebersamaan.
Selain kuliner dan kerajinan, pengunjung juga akan disuguhi dolanan lawas atau mainan jadul serta pagelaran seni yang membangkitkan ingatan akan masa kecil. Dengan suasana pasar tradisional yang hangat, Pasar Lawas Mataram 2025 dipastikan menjadi ruang interaksi lintas generasi yang sarat makna.
"Dengan demikian, Pasar Lawas Mataram bukan hanya pasar, melainkan gerakan kultural dan ekonomi berbasis masyarakat," tegas Fauzi. Ia menegaskan bahwa festival ini memiliki peran penting dalam membangun kesadaran kolektif masyarakat tentang pentingnya melestarikan budaya dan memperkuat perekonomian lokal.
Bagi para pecinta nuansa tempo dulu, Pasar Lawas Mataram 2025 menjadi ruang khusus untuk kembali pulang sejenak—menikmati rasa, cerita, dan kebersamaan yang tak lekang oleh waktu. Melalui acara ini, masyarakat diharapkan dapat merasakan kembali kehangatan masa lalu sambil berkontribusi pada perkembangan ekonomi dan budaya daerah.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!