Wilayah yang Diliputi Musim Hujan Oktober 2025, Ini Daftarnya!

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Prediksi Musim Hujan 2025-2026 di Indonesia

BMKG telah merilis prediksi terkait musim hujan yang akan berlangsung pada periode 2025-2026. Berdasarkan data dan analisis yang dilakukan, musim hujan tahun ini diperkirakan tiba lebih awal dibandingkan kondisi normal. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia.

Musim hujan sebenarnya sudah dimulai sejak Agustus 2025 dan akan terus meluas ke daerah-daerah lain hingga November 2025. Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG, menjelaskan bahwa awal musim hujan tahun ini cenderung lebih cepat dibandingkan rerata klimatologis dari tahun 1991–2020. Prediksi ini menunjukkan bahwa musim hujan akan berlangsung dari Agustus 2025 hingga April 2026, dengan puncak hujan yang bervariasi tergantung wilayah.

Puncak hujan diperkirakan terjadi pada bulan November–Desember 2025 di Sumatera dan Kalimantan, sedangkan untuk Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua, puncaknya terjadi pada Januari–Februari 2026. Masyarakat di wilayah-wilayah tersebut perlu memperhatikan perkembangan cuaca agar dapat mengambil langkah-langkah pencegahan jika diperlukan.

Wilayah yang Masuk Musim Hujan pada Oktober 2025

Pada Oktober 2025, beberapa wilayah di Indonesia akan memasuki musim hujan. Wilayah tersebut antara lain:

  • Sebagian Lampung
  • Sebagian besar Pulau Jawa
  • Bali
  • Sebagian Nusa Tenggara Barat
  • Sulawesi bagian selatan
  • Papua bagian tengah

Wilayah-wilayah ini merupakan perluasan dari musim hujan yang sudah terjadi sejak September 2025 di sebagian besar Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat bagian utara, Jambi bagian barat, Bengkulu bagian utara, Bangka Belitung bagian selatan, Sumatera Selatan, sebagian kecil Jawa, Kalimantan Selatan, serta sebagian Papua Selatan.

Wilayah yang Mengalami Musim Hujan pada November 2025

Selain Oktober, November 2025 juga akan menjadi bulan yang banyak wilayah di Indonesia masuk dalam musim hujan. Wilayah-wilayah yang diprediksi mengalami musim hujan pada bulan tersebut antara lain:

  • Sebagian besar Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur
  • Sulawesi bagian tengah dan tenggara
  • Sebagian Maluku
  • Sebagian Papua Barat
  • Sebagian Papua

Daftar Wilayah yang Alami Musim Hujan di Atas Normal

BMKG juga memberikan data tentang kecepatan awal musim hujan di berbagai wilayah. Sebanyak 294 ZOM atau 42,1 persen wilayah mengalami awal musim hujan yang lebih cepat. Sementara itu, 50 ZOM (7,2 persen) mengalami awal musim hujan secara normal, dan 56 ZOM (8,0 persen) mengalami keterlambatan.

Prediksi ini menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah di Indonesia akan mengalami musim hujan lebih awal dari biasanya. Namun, meski musim hujan berjalan normal, masyarakat tetap perlu waspada terhadap potensi hujan yang melebihi rata-rata.

Kategori Sifat Hujan

BMKG membagi sifat hujan menjadi tiga kategori, yaitu:

  1. Di atas normal: Curah hujan melebihi 115% dari rata-ratanya
  2. Normal: Curah hujan antara 85%-115% dari rata-ratanya
  3. Bawah normal: Curah hujan kurang dari 85% dari rata-ratanya

Prediksi BMKG menunjukkan bahwa sebanyak 69,5% ZOM berada dalam kategori normal, artinya curah hujan tidak jauh berbeda dari biasanya. Namun, sebanyak 193 ZOM (27,6%) berpotensi mengalami hujan di atas normal, termasuk wilayah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Sementara itu, 20 ZOM (2,9%) mengalami hujan bawah normal. Meskipun demikian, potensi ancaman bahaya hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang tetap perlu diwaspadai, terutama di wilayah dengan curah hujan di atas normal.