
Peristiwa Tawuran di Embong Malang Surabaya yang Membuat Kepolisian Terlibat
Peristiwa tawuran yang terjadi di Jalan Embong Malang, Surabaya, menjadi perhatian khusus dari pihak kepolisian. Kejadian tersebut berlangsung pada akhir pekan lalu, Minggu (24/8), dan mengubah suasana yang seharusnya tenang menjadi sibuk bagi Polrestabes Surabaya.
Pada pagi hari, sebanyak 270 personel polisi diterjunkan ke lokasi untuk menangani situasi yang memicu keributan. Tidak seperti biasanya, tawuran kali ini melibatkan sejumlah orang dewasa, sehingga membuat pihak kepolisian harus melakukan penutupan jalan di jantung kota Surabaya. Penutupan jalan dilakukan sebagai langkah untuk mencegah massa kembali bentrok dan menjaga kondusivitas wilayah.
Dua kelompok yang terlibat dalam tawuran kemudian dipertemukan di Polrestabes Surabaya. Proses pertemuan tersebut berlangsung cukup alot. Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthie Sulistiawan, menyebutkan bahwa masing-masing kubu terdiri dari sekitar 50 orang. Pihaknya langsung segera melakukan mediasi agar kedua kelompok dapat berdamai dan tidak ada aksi lanjutan.
“Kami yakinkan bahwa semuanya sudah terlihat aman,” ujar Kapolrestabes.
Ahmad Sobikin, warga setempat, mengatakan bahwa insiden itu sudah terjadi sejak pukul 01.30 WIB. Meski ia tidak tahu pasti penyebabnya, Sobikin sempat melihat seseorang mengalami luka. Ia juga menyebutkan bahwa tawuran terjadi di depan JW Marriott, dengan beberapa orang membawa senjata tajam dan kayu balok.
Keributan tersebut membuat warga sekitar panik. Banyak warung yang biasanya buka pagi hari memilih tutup. Para pedagang khawatir lapak mereka ikut terkena dampak tawuran.
“Langsung tutup semua tadi warung-warung,” kata Sobikin. Menurutnya, situasi baru agak tenang setelah polisi datang.
Kompol Grandika Indera Waspada, Kapolsek Genteng, menjelaskan bahwa keributan bermula dari sengketa lahan di Jalan Embong Malang. Masing-masing pihak saling mengerahkan kelompok timur untuk menjaga objek. Lahan sengketa yang dimaksud berada di sebelah utara Empire Palace.
“Awalnya ada massa yang sejak semalam membuat acara di objek sengketa karaoke dan mabuk. Kubu sebelah datang bermaksud menanyakan. Lalu ada yang provokasi terjadi lempar-lemparan. Dari dalam menyerang ke luar, begitu juga sebaliknya,” jelasnya.
Mengenai kabar massa yang membawa senjata tajam dan adanya korban yang terluka, Kapolsek membenarkan. Namun, ia masih belum bisa memastikan apakah akan ada yang ditetapkan sebagai tersangka untuk dijerat pasal tindak pidana. Pihaknya saat ini fokus terlebih dahulu mendamaikan kedua kubu.
“Supaya tidak ada aksi lanjutan, dan sebagai antisipasi polisi dari Dalmas maupun Jogoboyo disiagakan di lokasi,” tambahnya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!