Mahasiswi IPB Dipukuli dalam Bentrok Warga vs PT TPL di Toba

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Mahasiswi IPB University Diduga Jadi Korban Pemukulan Saat Lakukan Riset di Danau Toba

Feny Siregar, seorang mahasiswi Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (KPM) di Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB University, diduga menjadi korban pemukulan saat melakukan riset tugas akhir skripsi. Kejadian tersebut terjadi pada Senin (22/9/2025), ketika Feny sedang mengambil data di Lembaga Adat Keturunan Ompu Mamontang Laut yang berada di kawasan Danau Toba, Desa Sihaporas, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Pada saat kejadian, terjadi bentrok antara warga setempat dengan pihak pengamanan PT Toba Pulp Lestari (PT TPL). Bentrok ini menyebabkan puluhan orang mengalami luka-luka, baik dari kalangan warga maupun petugas keamanan perusahaan. Sejumlah sumber melaporkan bahwa konflik ini muncul akibat sengketa lahan yang telah berlangsung cukup lama di wilayah tersebut.

Rektor IPB University, Arif Satria, menyatakan bahwa pihak universitas sangat prihatin atas kejadian yang menimpa Feny. Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah menugaskan Dekan Fema IPB University, Sofyan Sjaf, untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Polda Sumatera Utara, guna memperoleh informasi lebih lanjut tentang kronologi kejadian.

"Kami sangat prihatin pada kasus yang menimpa Saudari Feny, yang menjadi korban pemukulan. IPB University akan segera melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk menindaklanjuti kasus tersebut," kata Arif dalam pernyataan resmi, Rabu (24/9/2025).

Ia juga menegaskan bahwa pihak universitas berkomitmen untuk memberikan perlindungan kepada seluruh mahasiswinya. "Pada prinsipnya, kami berkomitmen untuk memberikan perlindungan kepada mahasiswi kami," ujarnya.

Sementara itu, Dekan Fema IPB University, Prof Sofyan Sjaf, menyatakan bahwa dirinya akan segera mendatangi lokasi kejadian. Ia menjelaskan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan Polda Sumatera Utara untuk melakukan pendalaman fakta dan penelusuran lebih lanjut terkait kejadian tersebut.

"Kami akan berkoordinasi dengan Polda Sumatera Utara untuk melakukan pendalaman fakta dan penelusuran lebih lanjut. Kami juga akan bertemu dengan Saudara Feny dan keluarga untuk memastikan kondisi kesehatan fisik dan mental Feny tertangani dengan baik," ungkap Sofyan.

Sebelumnya, diberitakan bahwa bentrok antara warga dan pihak pengamanan PT TPL terjadi pada Senin (22/9/2026) pagi. Peristiwa ini berlangsung di wilayah Buttu Pengaturan, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, dan menyebabkan puluhan orang mengalami luka-luka.

Konflik lahan ini tidak hanya menimbulkan kerugian fisik, tetapi juga menimbulkan ketegangan sosial di antara masyarakat setempat. Beberapa pihak mengkhawatirkan dampak jangka panjang dari sengketa ini, terutama bagi para pelaku usaha dan masyarakat yang tinggal di sekitar area tersebut.

Dalam situasi seperti ini, penting bagi semua pihak untuk mencari solusi yang adil dan berkelanjutan, serta menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat setempat. Universitas dan lembaga terkait harus terus memantau perkembangan situasi dan memberikan dukungan penuh kepada korban, seperti Feny Siregar.