Prabowo Perkenalkan Cadangan Pangan untuk Ekspor ke Palestina di PBB

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Capaian Indonesia dalam Sektor Pangan dan Upaya Menghadapi Perubahan Iklim

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengungkapkan berbagai pencapaian penting yang dicapai oleh negara ini dalam sektor pangan pada tahun 2025. Pernyataan tersebut disampaikan dalam pidato pertamanya saat menghadiri Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, pada Selasa (23/9/2025). Dalam pidatonya, Presiden menjelaskan bahwa produksi beras serta cadangan pangan nasional telah mencapai titik tertinggi sepanjang sejarah.

Menurutnya, Indonesia kini tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri secara mandiri, tetapi juga mulai mengekspor beras ke berbagai negara yang membutuhkan. Salah satu contohnya adalah penyediaan beras untuk Palestina. “Kami kini swasembada beras, dan mulai mengekspor beras ke negara lain yang membutuhkan, termasuk menyediakan beras untuk Palestina,” ujarnya.

Prabowo menekankan bahwa ketahanan pangan harus dibangun melalui inovasi dan keberlanjutan. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia saat ini sedang fokus pada pengembangan rantai pasok yang tangguh, penguatan produktivitas petani, serta investasi dalam pertanian cerdas iklim. Tujuannya adalah memastikan ketahanan pangan bagi generasi muda Indonesia maupun dunia.

“Kami yakin dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia,” tambahnya.

Ancaman Perubahan Iklim yang Nyata

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo juga menyampaikan dampak nyata perubahan iklim yang dirasakan oleh Indonesia sebagai negara kepulauan. Ia menyoroti kenaikan permukaan laut yang menjadi ancaman serius, terutama di wilayah pesisir utara ibu kota.

“Permukaan laut di pantai utara ibu kota kami meningkat lima sentimeter setiap tahun. Bisakah Anda bayangkan dalam 10 tahun? Bisakah Anda bayangkan dalam 20 tahun? Untuk itu, kami terpaksa membangun tanggul laut raksasa sepanjang 480 kilometer. Mungkin butuh 20 tahun, tapi kami tidak punya pilihan. Kami harus memulai sekarang,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Indonesia memilih untuk menghadapi perubahan iklim melalui aksi nyata, bukan sekadar slogan. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memenuhi kewajiban Perjanjian Paris 2015 dan menargetkan pencapaian emisi nol bersih pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Langkah-Langkah Konkret dalam Pengelolaan Lingkungan

Prabowo menjelaskan bahwa Indonesia akan melakukan reforestasi lebih dari 12 juta hektare hutan terdegradasi. Selain itu, pemerintah juga berupaya mengurangi kerusakan hutan serta memberdayakan masyarakat lokal melalui pekerjaan hijau berkualitas.

“Indonesia secara tegas beralih dari pembangunan berbasis bahan bakar fosil menuju pembangunan berbasis energi terbarukan. Mulai tahun depan, sebagian besar tambahan kapasitas pembangkit listrik kami akan berasal dari energi terbarukan,” katanya.

Tujuan utama dari semua langkah ini adalah untuk mengangkat seluruh warga negara keluar dari kemiskinan dan menjadikan Indonesia sebagai pusat solusi ketahanan pangan, energi, dan air. Dengan komitmen yang kuat dan strategi yang terarah, Indonesia berharap dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam menghadapi tantangan global.