RDP PDAM Tarakan: Pemuda Tanyakan Tarif Abodemen dan Dewan Pengawas Baru

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pertanyaan Pemuda Tarakan Terkait Biaya Abodemen PDAM

Dalam rapat dengar pendapat (RDP) yang diadakan di Kantor DPRD Tarakan, perwakilan pemuda dari KNPI Tarakan mengajukan sejumlah pertanyaan terkait biaya abodemen PDAM Tarakan. RDP ini berlangsung pada Selasa (23/9/2025) sore dan dihadiri oleh Direktur Perumda Tirta Alam PDAM Tarakan, Iwan Setiawan.

Ketua KNPI Tarakan, Alif, menyampaikan kekhawatiran terkait penggunaan biaya abodemen yang dinilai tidak jelas. Menurutnya, biaya abodemen belum tentu habis setiap tahunnya karena meteran pelanggan tidak mungkin dikerjakan secara serentak dalam satu tahun. Hal ini memunculkan pertanyaan tentang bagaimana sisa biaya abodemen digunakan. Apakah digunakan sebagai tabungan PDAM atau disetorkan sebagai dividen?

Alif juga menyoroti kurangnya sosialisasi penyesuaian tarif abodemen kepada forum RT se-Tarakan. Ia mempertanyakan rekomendasi BPKP yang menyebutkan bahwa perawatan meteran pelanggan harus dilakukan setiap lima tahun. Ia bertanya apakah alasan rekomendasi ini berkaitan dengan biaya abodemen yang terlalu besar atau mengendap di kas PDAM, sehingga perlu dilakukan perbaikan setiap lima tahun.

Selain itu, Alif mempertanyakan tindakan KPM yang belum memutuskan untuk membatalkan tarif abodemen. Ia juga meminta penjelasan mengenai laporan keuangan PDAM Tarakan. Menurutnya, informasi keuangan perusahaan tidak tersedia secara lengkap di website PPID. Hanya data tahun 2022 dan 2023 yang bisa diakses, sedangkan data tahun 2024 tidak ditemukan.

Alif menekankan pentingnya memperhatikan kondisi ekonomi masyarakat saat melakukan kenaikan tarif abodemen. Ia berharap kebijakan tersebut dapat lebih realistis dan sesuai dengan kemampuan masyarakat Tarakan. Ia juga menyarankan agar PDAM Tarakan lebih transparan dalam mempublikasikan laporan keuangan tahunan sesuai aturan pemerintah.

Transparansi dan Pengawasan yang Lebih Baik

Berdasarkan Peraturan Pemerintah, perumda diwajibkan mempublikasikan laporan keuangan tahunan dalam waktu 15 hari setelah disahkan oleh KPM atau melalui LPS. Alif menyerukan agar DPRD Tarakan memberikan rekomendasi kepada KPM atau dewan pengawas untuk memastikan transparansi ini.

Ia menegaskan bahwa jika laporan keuangan tidak dipublikasikan setiap tahun, akan timbul keributan dan ketidakpuasan masyarakat. Oleh karena itu, ia berharap manajemen PDAM tidak bosan memberikan penjelasan dan menjelaskan indikator seperti adanya kesalahan pembacaan atau persepsi yang perlu dipublikasikan.

Rekomendasi untuk Penambahan Dewan Pengawas

Alif juga menyarankan penambahan anggota dewan pengawas dan direksi PDAM Tarakan. Alasannya adalah karena jumlah pelanggan yang mencapai 49.000 orang, sehingga diperlukan pengawasan yang lebih maksimal. Ia menyarankan agar dewan pengawas ditambah dari unsur independen serta direkturnya.

Ia berharap penetapan kebijakan PDAM Tarakan dilakukan dengan pengkajian yang komprehensif dan melibatkan seluruh pihak di Kota Tarakan, termasuk unsur pemda, akademisi, dan tokoh masyarakat.

Partisipasi Pemuda dalam RDP

Dalam RDP ini, tidak hanya KNPI Tarakan yang hadir, tetapi juga organisasi pemuda lainnya di Tarakan. Di antaranya adalah Dicky Nur Alam, perwakilan LBH Hantam, Ketua Umum HMI Cabang Tarakan, dan Presiden Mahasiswa UBT. Mereka semua menyampaikan aspirasi dan harapan mereka terhadap pengelolaan PDAM Tarakan yang lebih transparan dan akuntabel.