
Warga Galang Blokir Jalan Perintis Kemerdekaan Akibat Kerusakan yang Tak Kunjung Diperbaiki
Warga di Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, melakukan aksi blokir terhadap Jalan Perintis Kemerdekaan sebagai bentuk protes terhadap kondisi jalan yang rusak parah dan tidak kunjung diperbaiki. Aksi ini dilakukan karena warga merasa kecewa dengan kelalaian pihak berwenang dalam menjaga infrastruktur jalan yang menjadi jalur vital bagi masyarakat setempat.
Menurut informasi yang diperoleh, kerusakan pada jalan tersebut sudah berlangsung selama lebih dari sepuluh tahun. Terakhir kali ada perawatan adalah sekitar tahun 2012 lalu, dan sejak saat itu tidak ada tindakan serius dari pihak terkait. Seorang warga, Saragih, mengungkapkan bahwa kondisi jalan sangat memprihatinkan dan mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat.
“Jalan Galang ini terakhir kali ada perawatan sekitar tahun 2012 lalu, setelah itu tak pernah ada lagi,” ujar Saragih pada Senin (22/9/2025) siang. Ia bersama warga lainnya memblokir jalan dengan mendirikan tenda sebagai bentuk desakan agar pemerintah segera menangani masalah ini.
Aksi blokir jalan ini berlanjut hingga Selasa (23/9/2025). Warga menegaskan bahwa mereka akan tetap mempertahankan aksinya hingga ada kepastian dari pihak provinsi terkait perbaikan jalan. Tokoh masyarakat Galang, Yusuf Barus, menyatakan bahwa warga tidak akan membuka akses jalan sebelum ada solusi nyata dari pemerintah.
“Kerusakan jalan ini sudah lama terjadi dan sangat meresahkan masyarakat. Sampai sekarang belum ada informasi dari pihak provinsi kapan akan diperbaiki,” ujar Yusuf. Ia menilai bahwa langkah yang dilakukan oleh pihak berwenang seperti Lurah setempat, Koramil, dan Polsek Galang belum cukup untuk mengatasi masalah ini.
Sebelum aksi blokir dilakukan, masyarakat sempat mencoba melakukan penimbunan lubang jalan secara swadaya. Mereka menggunakan material pasir dan batu dari truk pengangkut untuk menambal kerusakan jalan. Namun, cara tersebut justru membuat jalan semakin berlumpur dan sulit dilalui, sehingga memperparah kondisi jalan.
Warga menekankan bahwa aksi mereka akan terus berlanjut hingga pemerintah provinsi memberikan solusi yang nyata. Mereka berharap agar pihak berwenang lebih responsif dalam menangani masalah infrastruktur yang telah lama dikeluhkan.
Beberapa isu penting yang muncul dalam aksi ini antara lain:
- Ketidakpuasan terhadap pelayanan pemerintah – Warga merasa bahwa pemerintah tidak menjalankan tugasnya dengan baik dalam menjaga infrastruktur.
- Dampak pada aktivitas masyarakat – Kerusakan jalan memengaruhi transportasi, ekonomi, dan kenyamanan hidup warga.
- Kebutuhan adanya komunikasi yang transparan – Warga menginginkan informasi yang jelas tentang rencana perbaikan jalan dari pihak terkait.
Aksi blokir jalan ini juga menjadi momentum bagi warga untuk menyuarakan aspirasinya dan meminta perhatian lebih dari pihak berwenang. Mereka berharap agar masalah ini dapat segera diatasi dan tidak lagi menjadi beban bagi masyarakat setempat.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!