
Kemitraan Industri Indonesia-Turki: Langkah Awal untuk Kerja Sama Jangka Panjang
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan serangkaian pertemuan bisnis dengan sejumlah perusahaan industri terkemuka di Turki. Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk memperkuat hubungan kerja sama antara Indonesia dan Turki, menarik investasi langsung, serta membuka peluang keterlibatan Indonesia dalam rantai pasok global.
Menperin Agus Gumiwang menyatakan bahwa pertemuan ini menjadi langkah awal dalam membangun roadmap strategis rencana pengembangan industri manufaktur di kedua negara. Ia menekankan pentingnya menjalin kemitraan yang saling menguntungkan dan berkelanjutan, sehingga dapat memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian masing-masing negara.
Pertemuan dengan Karadeniz Holding
Dalam pertemuan tersebut, Menperin bertemu dengan Karadeniz Holding, sebuah grup usaha besar yang bergerak di berbagai sektor seperti energi, keuangan, real estate, kapal, dan logistik. Perusahaan ini menunjukkan ketertarikannya untuk menjajaki kerja sama di bidang galangan kapal (shipyard) serta penyediaan powership. Selain itu, mereka juga menyatakan dukungan untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek energi di Indonesia, termasuk di Batam yang memiliki potensi kebutuhan energi tinggi untuk mendukung aktivitas industri dan pusat data.
Kolaborasi dengan Kale Group
Menperin juga bertemu dengan Kale Group, produsen keramik dan bahan bangunan terbesar di Turki. Ia melihat peluang besar bagi Kale Group untuk mendukung program prioritas nasional pembangunan tiga juta rumah rakyat. Selain di bidang keramik dan material bangunan, Kale Group juga memiliki portofolio industri pertahanan dan dirgantara yang berpotensi dikembangkan melalui kerja sama dengan Indonesia.
Perluasan Usaha Erisler di Sektor Pangan
Sementara itu, dalam diskusi dengan Erisler, produsen pangan asal Turki yang telah menyalurkan tepung terigu untuk pakan hewan di Indonesia, terungkap rencana perluasan usaha ke sektor industri makanan. Indonesia menyambut baik langkah ini karena sejalan dengan upaya memperkuat kemandirian industri pangan nasional.
Kerja Sama dengan Tümosan
Dalam pertemuan dengan Tümosan, produsen traktor dan mesin diesel, Menperin menekankan pentingnya kerja sama yang mendukung program ketahanan pangan Presiden Prabowo Subianto. Tümosan disebut siap membangun fasilitas produksi di Indonesia jika tersedia permintaan dengan skala ekonomi tertentu. Untuk itu, pemerintah akan memberikan jaminan melalui kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40 persen, sehingga produk alat mesin pertanian dari Tümosan dapat terserap di pasar domestik.
Potensi Indonesia sebagai Hub Distribusi Produk Turki
Menperin menjelaskan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tetapi juga dapat menjadi hub perdagangan produk-produk Turki di kawasan Asia. Dukungan posisi strategis dan sejumlah perjanjian dagang dengan negara mitra membuat Indonesia menjadi tempat yang ideal untuk distribusi produk industri Turki ke pasar regional.
Manfaat Kemitraan dengan Industri Turki
Menurut Menperin, kemitraan dengan pelaku industri Turki akan membawa tiga manfaat besar bagi Indonesia, yaitu masuknya investasi langsung, peluang kolaborasi teknologi dan riset bersama, serta keterlibatan industri dalam rantai pasok global. Dengan masuknya fasilitas produksi dari perusahaan-perusahaan Turki, Indonesia akan semakin kompetitif, daya serap tenaga kerja meningkat, dan industri nasional akan mendapat akses lebih luas ke pasar global. Pemerintah Indonesia siap memberikan dukungan dan fasilitas yang kompetitif untuk memastikan kerja sama ini dapat terwujud.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!