Ribuan Petani Demo di DPR RI, Datang dari Cilacap

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Ribuan Petani Demo di DPR RI, Datang dari Cilacap

Pemantauan Kekuatan Besar dalam Aksi Unjuk Rasa Petani di Jakarta

Puluhan ribu anggota kepolisian dikerahkan untuk menjaga jalannya aksi unjuk rasa yang digelar oleh para petani di sekitar kawasan DPR dan Monas, Jakarta Pusat. Peristiwa ini berlangsung pada hari Rabu (24/9/2025), bertepatan dengan peringatan Hari Tani Nasional tahun 2025.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, menyatakan bahwa pengamanan yang dilakukan melibatkan personel gabungan dari berbagai unsur, termasuk TNI. Jumlah total personel yang terlibat mencapai 8.340 orang, yang bertugas untuk memastikan kelancaran dan keselamatan seluruh peserta aksi.

Hari Tani Nasional diperingati setiap tanggal 24 September di Indonesia sebagai bentuk apresiasi terhadap perjuangan para petani yang menjadi tulang punggung ketahanan pangan negara. Peringatan ini juga dirayakan karena telah disahkannya Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) Nomor 5 Tahun 1960, yang menjadi momen penting dalam proses reforma agraria.

Aksi Demonstrasi Massal dari Berbagai Daerah

Ribuan petani dari berbagai wilayah akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran pada Hari Tani Nasional. Mereka menilai pemerintah belum mampu menjalankan agenda reforma agraria yang diamanatkan oleh UUPA 1960. Dalam aksi ini, mereka menuntut penyelesaian 24 masalah struktural agraria serta sembilan langkah perbaikan.

Dewi Kartika, Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), mengungkapkan bahwa sekitar 12 ribu petani akan berangkat ke Jakarta untuk mengikuti aksi tersebut. Ia menjelaskan bahwa tuntutan ini merupakan respons atas krisis agraria yang berlangsung selama 65 tahun sejak UUPA 1960 diberlakukan, serta kurangnya komitmen pemerintah dalam menjalankan reforma agraria lintas rezim.

Selain di Jakarta, aksi serupa juga digelar secara serentak di berbagai daerah, dengan partisipasi ribuan petani lainnya. Massa yang bergerak menuju gedung DPR RI berasal dari berbagai organisasi tani, antara lain:

  • Serikat Petani Pasundan dari lima kabupaten di Jawa Barat
  • Serikat Petani Majalengka
  • Serikat Pekerja Tani Karawang
  • Pemersatu Petani Cianjur
  • Paguyuban Petani Suryakencana Sukabumi
  • Pergerakan Petani Banten
  • Serikat Tani Mandiri Cilacap

Upaya Memperkuat Suara Petani

Aksi ini tidak hanya sekadar bentuk protes, tetapi juga upaya untuk memperkuat suara petani dalam menyampaikan aspirasinya kepada pihak berwenang. Para petani menekankan bahwa tanpa adanya reformasi agraria yang efektif, kondisi ekonomi dan sosial mereka akan terus mengalami stagnasi atau bahkan memburuk.

Para pengunjuk rasa juga menuntut agar pemerintah lebih proaktif dalam mengatasi isu-isu seperti kepemilikan lahan, akses modal, dan perlindungan hak-hak petani. Dengan demikian, harapan besar ditumbuhkan agar kebijakan agraria dapat memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan petani di seluruh Indonesia.