
Harga Ikan Basah di Pasar Terpadu Kandangan Mengalami Penurunan
Di Pasar Terpadu yang berada di Terminal Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan (Kalsel), harga ikan basah mengalami penurunan. Perubahan ini terjadi setelah bulan Maulid, meskipun penurunan tersebut tidak terlalu signifikan. Hal ini disampaikan oleh salah satu pedagang ikan basah di pasar tersebut, Amat.
Menurut Amat, jenis ikan yang mengalami penurunan harga adalah ikan sungai atau rawa, seperti Gabus (haruan) dan toman. Sementara itu, harga ikan laut tetap stabil dengan kisaran harga yang biasanya.
“Gabus yang besar sekarang harganya sekitar Rp 50 ribu per kilogram, sedangkan sebelumnya sekitar Rp 55 ribu per kilogram. Jadi ada penurunan sekitar Rp 5 ribu,” jelas Amat. Ia juga menambahkan bahwa untuk ikan gabus dengan ukuran lebih kecil, seperti yang beratnya 4 ons atau setengah kilogram, harganya kini mencapai Rp 45 ribu.
Amat menyatakan bahwa potensi kenaikan harga untuk ikan, khususnya gabus dan toman, sering kali terjadi pada bulan Rabiul Awal (Maulid Nabi) dan Rajab. Namun, kenaikan tersebut bisa bervariasi tergantung kondisi pasar dan permintaan.
Selain itu, Amat juga mengungkapkan bahwa pembeli ikan di pasar ini masih cukup banyak, terutama untuk jenis ikan sungai atau rawa serta ayam. Keberadaan acara-acara tertentu juga turut memengaruhi permintaan akan ikan.
“Penjualan ikan di sini masih ramai seperti biasanya. Masyarakat masih banyak yang menyukai menu dari ikan,” tambahnya.
Sementara itu, harga ayam daging juga mengalami kenaikan sejak bulan Maulid lalu. Udin, salah satu pedagang ayam di Pasar Terpadu Kandangan, menjelaskan bahwa harga ayam kini berkisar Rp 40 ribu per kilogram, naik dari sebelumnya yang hanya Rp 30 ribu per kilogram.
Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Harga
Beberapa faktor dapat memengaruhi fluktuasi harga ikan dan ayam di pasar tradisional seperti Pasar Terpadu Kandangan. Pertama, musim atau waktu tertentu, seperti bulan Maulid, sering kali menjadi momen di mana permintaan meningkat, sehingga memicu kenaikan harga. Namun, setelah masa tersebut, permintaan cenderung menurun, yang berdampak pada penurunan harga.
Kedua, ketersediaan pasokan ikan dan ayam juga memengaruhi harga. Jika pasokan melimpah, maka harga cenderung lebih murah. Sebaliknya, jika pasokan terbatas, harga bisa meningkat.
Ketiga, aktivitas masyarakat dalam merayakan acara khusus, seperti pernikahan atau hari raya, juga berkontribusi pada peningkatan permintaan akan ikan dan ayam. Hal ini membuat harga cenderung naik selama periode tersebut.
Tren Pasar dan Harapan Pedagang
Meski terjadi penurunan harga untuk beberapa jenis ikan, para pedagang tetap optimis dengan kondisi pasar saat ini. Mereka percaya bahwa permintaan akan ikan dan ayam tetap stabil, terutama karena masyarakat masih menggemari masakan berbahan dasar ikan dan ayam.
Pedagang juga berharap agar harga tetap stabil dalam jangka panjang, sehingga dapat memberikan keuntungan yang cukup bagi mereka. Dengan demikian, pasar tradisional seperti Pasar Terpadu Kandangan tetap menjadi tempat utama bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan harian mereka.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!