
Kualitas Udara di Tangerang Selatan Terparah di Indonesia
Pagi ini, Senin (29/9), kualitas udara di Tangerang Selatan tercatat sebagai yang terburuk di Indonesia. Berdasarkan data dari situs IQAir pukul 07.25 WIB, kualitas udara di wilayah tersebut termasuk dalam kategori "tidak sehat" dengan indeks AQI (Air Quality Index) sebesar 171. Indeks ini menunjukkan bahwa polusi udara di kawasan tersebut telah mencapai tingkat yang berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat.
Beberapa wilayah lain di Indonesia juga mengalami kondisi serupa. Berikut adalah ringkasan kualitas udara di beberapa daerah:
- Tangerang Selatan: AQI 171, kategori tidak sehat
- Jakarta: AQI 164, kategori tidak sehat
- Serpong: AQI 158, kategori tidak sehat
- Tangerang: AQI 137, kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif
- Depok: AQI 117, kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif
Di sisi lain, Palangkaraya menjadi kota dengan kualitas udara terbaik di Indonesia. Kota yang terletak di Kalimantan Tengah ini memiliki AQI sebesar 29, yang masuk dalam kategori "baik".
Kualitas Udara di Dunia
Secara global, kualitas udara di beberapa kota besar juga mengkhawatirkan. Lahore, Pakistan, menjadi kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Indeks AQI di kota ini mencapai 181, yang termasuk dalam kategori "tidak sehat". Beberapa kota lainnya juga memiliki kondisi serupa:
- Lahore, Pakistan: AQI 181, kategori tidak sehat
- Jakarta, Indonesia: AQI 164, kategori tidak sehat
- Kampala, Uganda: AQI 153, kategori tidak sehat
- Dubai, Uni Emirat Arab: AQI 152, kategori tidak sehat
- Dhaka, Bangladesh: AQI 122, kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif
Sebaliknya, kota-kota dengan kualitas udara terbaik terletak di Eropa dan Australia. Copenhagen, Denmark, menjadi kota dengan kualitas udara terbaik di dunia. Indeks AQI di kota ini hanya sebesar 5, yang masuk dalam kategori "baik". Diikuti oleh Sydney dan Canberra di Australia, dengan AQI masing-masing sebesar 9 dan 12.
Penjelasan Indeks AQI dan Kategorinya
Indeks AQI merupakan alat untuk mengukur konsentrasi polutan udara. Berdasarkan standar yang digunakan, kualitas udara dibagi ke dalam beberapa kategori:
- Baik: PM2,5 antara 0–50
- Sedang: PM2,5 antara 51–100
- Tidak sehat bagi kelompok sensitif: PM2,5 antara 101–150
- Tidak sehat: PM2,5 antara 151–200
- Sangat tidak sehat: PM2,5 antara 200–299
- Berbahaya: PM2,5 antara 300–500
Kategori "tidak sehat" dan "sangat tidak sehat" menunjukkan bahwa polusi udara dapat merugikan kesehatan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit pernapasan. Sementara itu, kategori "berbahaya" mengindikasikan potensi kerusakan kesehatan yang serius jika paparan terus berlangsung.
Dampak Polusi Udara pada Kesehatan
Polusi udara yang tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari iritasi mata dan tenggorokan hingga penyakit saluran pernapasan kronis. Pada kondisi yang ekstrem, paparan polutan seperti PM2,5 bisa memicu gangguan jantung dan paru-paru. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memperhatikan kualitas udara dan mengambil langkah-langkah pencegahan, seperti menghindari aktivitas luar ruangan saat kualitas udara buruk atau menggunakan masker.
Dengan peningkatan kepedulian akan lingkungan dan kesehatan, langkah-langkah mitigasi seperti pengurangan emisi kendaraan bermotor, penggunaan energi bersih, serta peningkatan ruang hijau perlu terus diperkuat agar kualitas udara dapat meningkat secara signifikan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!