
Apa Itu Tekanan Darah Rendah?
Tekanan darah rendah atau hipotensi adalah kondisi di mana tekanan darah seseorang berada di bawah nilai normal. Ketika darah mengalir melalui arteri, alirannya akan menekan dinding arteri. Tekanan inilah yang digunakan sebagai ukuran seberapa kuat aliran darah.
Biasanya, tekanan darah ditunjukkan dengan dua angka, yaitu tekanan sistolik (angka bagian atas) dan tekanan diastolik (angka bagian bawah). Batas terendah tekanan darah normal menurut standar WHO dan PERKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia) adalah 90/60 mmHg. Jika tekanan darah berada di bawah angka tersebut, maka seseorang dapat dikatakan memiliki tekanan darah rendah.
Dampak Tekanan Darah Rendah pada Tubuh
Tekanan darah rendah dapat menyebabkan aliran darah ke organ vital seperti otak, jantung, dan ginjal menjadi tidak optimal. Meskipun dalam beberapa kasus kondisi ini bersifat sementara dan tidak berbahaya, namun bisa juga memicu gejala yang mengganggu hingga memerlukan penanganan medis.
Beberapa penyebab umum dari tekanan darah rendah antara lain kehamilan, pendarahan akibat cedera, serta komplikasi dari penyakit tertentu. Penurunan tekanan darah yang mendadak dan signifikan bisa memicu gejala hipotensi karena aliran darah ke organ vital berkurang, sehingga menimbulkan rasa pusing.
Gejala Umum Tekanan Darah Rendah
Banyak orang yang mengalami tekanan darah rendah tanpa merasakan gejala apapun. Namun, untuk beberapa orang, gejala-gejala berikut ini mungkin muncul:
1. Pusing
Pusing adalah gejala yang sering dialami oleh penderita tekanan darah rendah. Hal ini terjadi karena suplai oksigen dan nutrisi ke otak berkurang. Pusing juga bisa muncul saat seseorang mengubah posisi tubuh secara tiba-tiba, seperti berdiri mendadak dari posisi duduk atau berbaring.
Situasi ini disebut sebagai hipotensi ortostatik, yang terjadi karena darah terkumpul di area kaki. Saat berdiri mendadak, tubuh butuh waktu untuk mengalirkan kembali darah dari pembuluh darah kaki ke bagian atas tubuh. Kondisi ini bisa menyebabkan pusing, penglihatan kabur, dan lemas.
2. Mudah Lelah
Rasa lemas dan cepat lelah merupakan tanda umum dari tekanan darah rendah. Organ tubuh harus bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan aliran darah yang berkurang, sehingga energi terkuras lebih cepat meskipun sudah cukup beristirahat.
Selain itu, tekanan darah yang terlalu rendah juga membuat organ vital kekurangan pasokan oksigen dan nutrisi, sehingga fungsinya menjadi tidak optimal. Kondisi ini bisa berdampak pada kesulitan berkonsentrasi dan menurunkan produktivitas harian.
3. Mual dan Muntah
Keterkaitan antara otak dan sistem pencernaan sangat erat. Saat aliran darah ke otak berkurang, pusat muntah yang ada di otak bisa terangsang, sehingga menimbulkan gejala mual hingga muntah.
Selain itu, gangguan suplai darah pada organ pencernaan juga bisa memicu pelepasan senyawa kimia tertentu yang menyebabkan rasa mual dan dorongan untuk muntah.
4. Pingsan
Tekanan darah rendah bisa menyebabkan pingsan. Kondisi ini terjadi ketika otak kekurangan suplai darah dan oksigen, terutama saat seseorang berdiri terlalu cepat dari posisi berbaring atau duduk.
Pingsan akibat tekanan darah rendah lebih sering dialami oleh lansia atau individu yang terlalu lama berada dalam posisi berbaring. Namun, pingsan perlu diwaspadai jika terjadi saat sedang beraktivitas, karena bisa menyebabkan risiko cedera.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!