
Stadium Kanker Payudara dan Pengobatannya
Stadium kanker payudara memainkan peran penting dalam menentukan rencana pengobatan yang akan diambil. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah, berapa kali kemoterapi diperlukan untuk kanker payudara stadium 2? Untuk menjawabnya, penting untuk memahami lebih lanjut tentang kanker payudara stadium 2.
Kanker payudara stadium 2 dikategorikan sebagai kanker payudara invasif yang berada pada tahap awal. Pada stadium ini, kanker telah berkembang, tetapi masih terbatas di dalam jaringan payudara atau hanya menyebar ke kelenjar getah bening aksila. Penyebaran ini biasanya terjadi ke kelenjar getah bening yang berdekatan dengan area payudara.
Klasifikasi Stadium 2
Ada dua sub-stadium dalam kanker payudara stadium 2, yaitu stadium 2A dan stadium 2B. Sub-stadium ini ditentukan berdasarkan ukuran tumor serta apakah kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening sekitar.
-
Kanker Payudara Stadium 2A
Stadium 2A mengacu pada kanker payudara invasif yang masih berada di dalam jaringan payudara atau hanya menyebar ke kelenjar getah bening aksila. Contoh ciri dari stadium ini adalah adanya sel kanker di jaringan payudara dengan kurang dari empat kelenjar getah bening aksila yang terkena, atau tumor berukuran kurang dari 2 sentimeter dengan jumlah kelenjar getah bening yang terkena juga kurang dari empat. -
Kanker Payudara Stadium 2B
Stadium 2B menunjukkan bahwa tumor lebih besar atau kanker telah menyebar lebih jauh ke kelenjar getah bening dibandingkan stadium 2A. Ciri-cirinya antara lain tumor berukuran antara 2 hingga 5 sentimeter yang sudah menyebar ke kurang dari empat kelenjar getah bening aksila, atau tumor yang lebih besar dari 5 sentimeter namun belum menyebar ke kelenjar getah bening sama sekali.
Gejala Kanker Payudara Stadium 2
Pada stadium 2, gejala mungkin tidak terlihat saat dilakukan mammogram. Namun, jika muncul, gejala-gejala yang umum meliputi:
- Adanya benjolan atau penebalan baru di dekat payudara atau area ketiak
- Lesung pipit di bagian mana pun di payudara
- Kerutan pada kulit payudara
- Puting payudara yang masuk ke dalam
- Perubahan ukuran dan bentuk payudara yang tidak wajar
- Keluarnya cairan dari puting
- Kulit bersisik, merah, atau bengkak pada payudara, puting, atau areola
- Ketidaksamaan payudara atau asimetri
- Perubahan tekstur kulit, warna, pembengkakan, atau pembesaran pori-pori kulit pada payudara
Perawatan Kanker Payudara Stadium 2
Perawatan kanker payudara stadium 2 biasanya dimulai dengan penentuan jenis terapi yang sesuai dengan kondisi pasien. Dokter onkologi akan menentukan rencana pengobatan berdasarkan beberapa faktor seperti jenis kanker, hasil tes tumor, usia, status menopause, serta kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.
Beberapa jenis pengobatan yang umum digunakan meliputi:
-
Kemoterapi
Kemoterapi merupakan pengobatan sistemik yang menggunakan obat antikanker yang disebarkan ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Obat kemoterapi bisa diberikan melalui suntikan (IV) atau diminum (pil), dan bekerja dengan cara menghancurkan sel kanker atau menghambat pertumbuhannya. -
Terapi Target
Terapi ini sering digunakan bersamaan dengan kemoterapi dan terapi hormonal. Terapi target bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan sel kanker payudara. -
Terapi Hormonal
Terapi hormonal digunakan untuk kanker payudara yang memiliki reseptor hormon positif (ER+, PR+, atau keduanya). Terapi ini bekerja dengan memutus pasokan hormon ke sel kanker. -
Pembedahan
Pembedahan seperti mastektomi atau lumpektomi sering digunakan untuk mengobati kanker payudara stadium 2. Kelenjar getah bening aksila juga akan diperiksa untuk mencari tanda-tanda kanker.
Berapa Kali Kemoterapi Dibutuhkan?
Kemoterapi sering diberikan setelah operasi pada pasien kanker payudara stadium awal. Pengobatan ini bertujuan untuk mengurangi risiko kanker kembali atau menyebar. Pasien mungkin akan mendapatkan satu obat atau kombinasi obat. Rencana pengobatan kemoterapi yang paling efektif biasanya menggunakan lebih dari satu obat.
Dokter akan merekomendasikan jenis obat berdasarkan jenis kanker, stadium, kondisi kesehatan pasien, dan usia. Umumnya, pengobatan kemoterapi dilakukan setiap 2 minggu selama 4 siklus, lalu seminggu sekali selama 12 minggu.
Penting bagi pasien untuk memahami bahwa kemoterapi dapat menyebabkan efek samping. Diskusikan dengan dokter mengenai hal ini agar dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!