Cara Pesantren Atasi Sampah Tanpa Bantuan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Inovasi Pengelolaan Sampah di Perguruan Islam Pondok Tremas Arjosari Pacitan

Perguruan Islam Pondok Tremas Arjosari di Pacitan memiliki pendekatan khusus dalam menghadapi masalah sampah. Meskipun pesantren ini berusia lebih dari dua abad, jumlah santri yang terus bertambah menciptakan tantangan baru. Bahkan, jumlah santri lebih besar dibandingkan populasi warga lokal. Hal ini memicu peningkatan volume sampah yang harus dikelola secara efektif.

KH Luqman Harits Dimyathi, pengasuh Pondok Tremas, menjelaskan bahwa sampah pernah menjadi masalah besar di kawasan tersebut. Namun, melalui inovasi dan kerja sama dengan pihak lain, masalah ini berhasil diatasi. “Alhamdulillah sekarang sampah di Pondok Tremas tidak lagi menjadi masalah. Ada Jahidin yang memberikan solusi,” ujarnya pada awal September 2025.

Luqman menegaskan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab internal pesantren. Jika tidak dikelola dengan baik, dampaknya bisa merusak lingkungan masyarakat sekitar. “Selain sampah, mungkin juga limbah. Karena jumlah santri lebih banyak daripada warga desa, jika ada warga terganggu bau, kami yang akan dianggap bersalah,” tambahnya.

Sebelumnya, Coca-Cola Foundation Indonesia dan BenihBaik.com bekerja sama dengan pesantren untuk memberikan solusi inovatif dalam pengelolaan sampah organik. Salah satu metode yang digunakan adalah penggunaan maggot sebagai pengurai sampah. Maggot, yang merupakan larva lalat Black Soldier Fly (BSF), memiliki kandungan nutrisi lengkap dan dapat diproduksi dalam waktu singkat serta berkelanjutan.

Maggot-maggot tersebut kemudian digunakan sebagai bahan pakan ikan. Pendekatan ini memungkinkan pengubahan sampah organik menjadi protein bernilai tinggi untuk pakan ternak dan pupuk pertanian. Dengan demikian, sistem ini tidak hanya mengurangi timbunan sampah, tetapi juga menciptakan nilai ekonomi baru serta mendukung upaya pelestarian lingkungan.

Sinergi antara pesantren dan pemerintah desa menjadi kunci dalam mengatasi masalah sampah. “Pondok Tremas dan Desa Tremas saling berkaitan. Kami selalu berkomunikasi dengan pemerintah desa ketika ada masalah,” jelas Luqman.

Inisiatif yang dilakukan oleh Pondok Tremas bisa menjadi contoh bagi pesantren lain di Indonesia. Dengan jumlah santri yang besar, pesantren memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kebersihan dan lingkungan. “Rencananya, konsep ini akan menjadi materi pada Rakernas Gernas Ayo Mondok,” katanya.

Kemandirian Pondok Tremas dalam mengelola sampah organik layak dijadikan teladan. CEO BenihBaik.com, Andy F Noya, sangat mengapresiasi langkah yang diambil oleh masyarakat di pesantren tersebut. “Saya apresiasi Ponpes Tremas yang telah berinovasi dalam mengelola sampah. Pesantren harus kreatif dan bekerja sama dengan Desa Tremas. Jika pemandunya dari pesantren, program itu akan berjalan, sekarang tinggal bagaimana menggerakkan masyarakat,” ujar Andy.

Andy menambahkan bahwa jika pesantren mampu menjadi motor penggerak, masyarakat akan lebih mudah terlibat. Pengelolaan sampah tidak hanya berdampak ekologis, tetapi juga memberi manfaat sosial dan ekonomi.

Senior Director of Public Affairs, Communications, and Sustainability PT Coca-Cola Indonesia, Triyono Prijosoesilo, menyatakan bahwa timnya berupaya menghadirkan solusi berkelanjutan yang nyata dan berdampak positif bagi masyarakat. “Inisiatif pengelolaan sampah organik ini adalah contoh yang sangat baik dari komitmen tersebut,” ujarnya. “Bersama Benih Baik, kami menghadirkan teknologi yang tidak hanya fokus pada penyelesaian masalah lingkungan, tetapi juga memberdayakan masyarakat dengan keterampilan dan peluang ekonomi baru.”