
Peran Koperasi dalam Perekonomian Nasional
Sekretaris Kementerian Koperasi, Ahmad Zabadi, menekankan pentingnya koperasi melakukan transformasi menuju usaha yang lebih produktif. Pesan ini disampaikannya saat meresmikan pembukaan kantor cabang baru Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Balo’ta di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Selasa (23/9). Ia menilai bahwa koperasi harus menjadi motor penggerak ekonomi yang berkelanjutan dan mampu memberikan dampak nyata terhadap kesejahteraan anggota.
Sejarah KSP Balo’ta yang Menginspirasi
KSP Balo’ta, yang telah berdiri selama 84 tahun, merupakan salah satu koperasi tertua di Indonesia. Selama perjalanannya, koperasi ini telah berkontribusi signifikan dalam memperkuat perekonomian wilayah. Namun, menurut Zabadi, usia panjang tersebut seharusnya menjadi fondasi untuk melangkah lebih jauh dalam mendukung kesejahteraan anggota melalui unit usaha yang lebih produktif.
“Kita patut mengapresiasi, tetapi saya juga ingin memberikan pemikiran agar koperasi di Indonesia ini betul-betul memiliki akar yang kuat dengan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan anggota,” ujarnya.
Peluang Ekspansi Usaha Produktif
KSP Balo’ta kini memiliki sekitar 60 ribu anggota dengan aset mencapai Rp1,8 triliun. Zabadi menilai kapasitas tersebut membuka peluang besar untuk memperluas lini usaha. Ia mendorong agar manajemen KSP Balo’ta mulai melakukan spin off dengan membentuk unit usaha baru di sektor pertanian, perkebunan, real estate, dan sektor produktif lainnya.
Menurutnya, koperasi jangan hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan primer anggota, melainkan harus mampu menjadi motor penggerak usaha yang bernilai tambah.
“Pengurus harus membantu anggota agar pembiayaan tidak sekadar memenuhi kebutuhan primer, tetapi juga mendorong usaha produktif,” katanya.
Dengan langkah tersebut, koperasi tidak hanya memperkuat posisi tawar terhadap anggota, tetapi juga terhadap mitra strategisnya.
Koperasi sebagai Pilar Ekonomi Nasional
Zabadi menegaskan salah satu indikator kinerja koperasi adalah sejauh mana koperasi memberikan dampak nyata terhadap pertumbuhan ekonomi, peningkatan pendapatan per kapita, dan transformasi kesejahteraan anggota.
Ia berharap koperasi-koperasi besar seperti KSP Balo’ta bisa serius melakukan ekspansi ke sektor riil. Jika hal ini dilakukan secara konsisten, koperasi akan kembali menjadi salah satu pilar penting dalam menopang perekonomian nasional.
“Dengan melakukan pengembangan secara horizontal, memungkinkan terjadi konsolidasi sebagai grup atau sebagai holding,” tambah Zabadi.
Komitmen KSP Balo’ta untuk Berkembang
Ketua KSP Balo’ta, Dedi Bongga, menyampaikan bahwa koperasi ini kini memiliki 56 kantor cabang yang tersebar di 7 provinsi dengan anggota sekitar 60 ribu orang. Pihaknya berkomitmen untuk terus berkembang dan memberikan pelayanan terbaik bagi anggotanya.
Dedi juga menegaskan kesiapan KSP Balo’ta untuk berkolaborasi dengan program strategis pemerintah, termasuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
“Kami siap berkolaborasi dengan ribuan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang menjadi program nasional. Dari sisi manapun yang memungkinkan, kami siap bermitra,” ujar Dedi.
Menuju Koperasi Modern dan Berdaya Saing
Dengan dukungan pemerintah dan semangat gotong royong, KSP Balo’ta optimistis dapat terus memberikan manfaat, tidak hanya bagi anggotanya tetapi juga bagi masyarakat luas. Transformasi menuju usaha produktif diharapkan menjadikan koperasi semakin relevan, modern, dan berdaya saing dalam menghadapi tantangan ekonomi masa depan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!