
Kehadiran Menteri Sosial di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 20 Banjarbaru
Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 20 Banjarbaru, Kalimantan Selatan, menjadi tempat yang penuh semangat dan antusias saat Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf (Gus Ipul) melakukan kunjungan. Suasana yang riuh dan penuh keakraban menunjukkan betapa pentingnya kehadiran Gus Ipul bagi para siswa.
Dalam kesempatan itu, Gus Ipul menyaksikan penampilan tujuh siswa yang membawakan atraksi tarian Berpadu Semapur Pramuka. Ia mengapresiasi dengan ucapan "Pramuka, terima kasih, hebat, bagus itu semaphore-rnya," yang menunjukkan rasa bangga terhadap kemampuan anak-anak tersebut.
Bukan hanya sekadar kunjungan formal, Gus Ipul tampak sangat akrab dan berinteraksi langsung dengan para siswa. Hal ini menciptakan suasana yang hangat dan saling memahami. Salah satu siswa, Muhammad Dzaki Ansari (13), memberanikan diri untuk maju ke depan kelas dan menjelaskan arti kata Pancasila.
“Pancasila terdiri atas dua kata, Panca yang berarti lima, dan Sila yang berarti dasar,” ujar Dzaki percaya diri. Ia merupakan lulusan Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Tanah Laut. Usai berdialog dengan Mensos, Dzaki mengungkapkan bahwa ia memilih Sekolah Rakyat sebagai bagian dari jalan hidupnya karena dorongan sang ibu.
Meski jarak dari rumahnya hingga lokasi Sekolah Rakyat sekitar 65 kilometer, Dzaki tidak gentar untuk hijrah. “Yang daftar Mama. Masuk SR buat bantu perekonomian keluarga,” kata Dzaki sambil menahan air mata. Keputusan ini muncul setelah ayahnya menikah lagi dan meninggalkannya bersama ibu serta dua saudara kandungnya.
Peran sang ibu kini menjadi tulang punggung keluarga. “Mama kerja sampingan bantu-bantu orang,” ucap Dzaki. Meski hidup dalam keterbatasan, ia memiliki cita-cita besar yaitu menjadi tentara. Ia percaya bahwa dengan disiplin dan belajar sungguh-sungguh, impian itu bisa tercapai.
Ketika ditanya pelajaran favoritnya, Dzaki dengan semangat menjawab, "Bahasa Inggris!" Saat diminta menunjukkan kemampuannya, ia sempat salah menyebutkan kalimat. Namun, bukannya malu, ia justru mendapat motivasi langsung oleh Gus Ipul.
“Tidak apa-apa kalau salah, tidak usah takut. Karena tidak bisa, maka belajar. Nanti guru-guru akan membimbing,” ujar Gus Ipul penuh kehangatan. Pesan itu seakan semakin meneguhkan langkah Dzaki untuk terus bersemangat bersekolah di Sekolah Rakyat.
Dzaki termasuk beruntung karena menjadi salah satu dari ratusan anak-anak yang menaruh harapan di Sekolah Rakyat. Meski hidup dalam keterbatasan, ia tak pernah kehilangan semangat berkat dukungan para guru yang telah digembleng dan diberdayakan untuk mendidik anak bangsa seutuhnya oleh Kemensos RI.
“Pokoknya semangat belajar, disiplin. Insya Allah cita-cita kalian tercapai,” tutur Gus Ipul yang langsung diaminkan oleh Dzaki dan kawan-kawan. Bagi Dzaki, sekolah bukan sekadar ruang belajar. Ia menjadikannya jalan untuk mengubah nasib, menjemput masa depan, dan yang terpenting mengangkat derajat ibunda tercinta.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!