
Kedekatan Diplomat Arya Daru dengan Vara yang Menarik Perhatian
Kemunculan kembali isu kedekatan antara diplomat Arya Daru dan seorang wanita bernama Vara menimbulkan banyak pertanyaan. Kematian Arya Daru, yang ditemukan dalam kondisi terlilit di dalam kamar kosnya, masih menjadi perbincangan hangat. Terbaru, fakta-fakta baru muncul yang mengungkap hubungan antara Arya Daru dan Vara.
Sejak berita tentang pesan salah kirim Arya Daru muncul, masyarakat mulai menyadari bahwa ia mungkin sedang berselingkuh. Dalam pesan tersebut, Arya Daru menyebut seseorang dengan panggilan "Ay", sementara istrinya memanggilnya dengan sebutan "Syg". Pesan seperti ini membuat sang istri kaget dan tidak merespons hingga akhirnya Arya Daru ditemukan tewas.
Beberapa waktu sebelum kematiannya, Arya Daru dan Vara diketahui bertemu dan berbelanja bersama di Grand Indonesia pada Senin, 7 Juli 2025. Vara adalah rekan kerja sekaligus teman dekat Arya Daru di Kementerian Luar Negeri. Istri Arya, Meta Ayu Puspitasari, juga mengenal sosok Vara, karena sering mendengar cerita-cerita dari suaminya.
Kini, semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa Arya Daru memiliki hubungan dengan Vara. Salah satu bukti yang muncul adalah rekaman CCTV yang menunjukkan Arya Daru dan Vara berjalan bersama di toko baju. Di dalam toko itu, mereka tampak sangat dekat, sementara Dion mencari baju sendiri. Rekaman tersebut juga menunjukkan bahwa Arya Daru berbohong kepada istrinya soal kepergiannya ke Grand Indonesia bersama Vara dan Dion.
Dilansir dari Kompas TV, polisi memperlihatkan rekaman CCTV Arya Daru saat berada di toko baju bersama Vara. Menurut informasi dari Kasubdit Penmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, Arya Daru sempat berkomunikasi dengan istrinya dan mengatakan bahwa ia pergi ke Grand Indonesia sendirian. Namun, ternyata ia ditemani oleh Vara.
Selain itu, terlihat dalam rekaman CCTV bahwa Arya Daru dan Vara berjalan bersama di dalam toko baju. Vara bahkan menyentuh beberapa baju laki-laki yang dirasa cocok untuk Arya Daru. Pada video lainnya, Arya Daru terlihat melihat baju sambil berkaca dan ditemani oleh Vara. Mereka tampak selalu berjalan bersama.
Setelah berbelanja, Arya Daru dan Dion masuk ke restoran dan menghampiri Vara. Namun, tak lama kemudian, Arya Daru terburu-buru meninggalkan tempat makan tersebut. Setelah itu, ia kembali ke toko pakaian dan membeli dasi sebelum menunggu taksi dan melakukan salah kirim pesan.
Menurut kuasa hukum keluarga Arya Daru, Dwi Librianto, Arya Daru dua kali ke Grand Indonesia. Pada Senin 7 Juli 2025, ia berpamitan pada istrinya untuk pergi bekerja. Pada siang hari, ia mengabari Pita bahwa ia akan makan siang dengan Vara dan Dion. Ia juga mengatakan bahwa ia akan rapat dengan Depsos.
Setelah itu, Arya Daru bersama Dion dan Vara kembali ke kantor untuk bekerja. Dwi juga mengungkap bahwa Pita kenal dengan sosok Vara, namun sangat kaget saat mengetahui bahwa Vara memiliki hubungan pribadi dengan Arya Daru.
Curhatan Arya Daru ke Vara
Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, tidak ada unsur pidana dalam penyebab kematian Arya Daru. Penyebab kematian Arya Daru adalah burnout, yaitu kondisi kelelahan fisik, emosional, dan mental yang muncul akibat stres berkepanjangan. Meskipun tidak termasuk gangguan medis, dampaknya bisa sangat serius terhadap kesehatan.
Dwi Librianto, kuasa hukum keluarga Arya Daru, menyatakan bahwa hasil kesaksian sopir taksi menyebutkan bahwa Arya Daru sempat beberapa kali mengubah tujuannya ketika dari mal Grand Indonesia. Awalnya, ia meminta diantar ke Bandara Soekarno-Hatta, kemudian berubah menjadi ke Gedung Kemenlu di Jakarta Pusat.
Menurut Dwi, tindakan mengubah rute tujuan merupakan bentuk kepanikan yang dialami Arya Daru. Ia meyakini bahwa kondisi seseorang sampai mengalami burnout memerlukan proses panjang. Namun, menurut Dwi, ada dua orang yang memberi kesaksian tentang kondisi psikologi Arya Daru, yaitu Vara dan seorang pegawai Kemenlu.
Vara memberi kesaksian terkait curhatan Arya Daru padanya. Menurut Dwi, Vara menyatakan bahwa Arya Daru pernah menyatakan ingin bunuh diri. Selain itu, ahli digitan forensik menemukan email Arya Daru tahun 2013 yang berisi tentang keinginan mengakhiri hidup. Namun, Dwi mengkritik penilaian bahwa hanya berdasarkan email tersebut langsung disimpulkan bahwa Arya Daru mengalami burnout.
Dwi Librianto juga menyatakan bahwa polisi justru tidak menanyakan sama sekali kepada keluarga terkait kondisi psikologi Arya Daru. Ia berpendapat bahwa jika keluarga mengetahui kondisi Arya Daru, tentu sudah mengambil langkah lebih jauh untuk mengatasinya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!