
Pergerakan Investasi Global pada Saham dengan Skor ESG Terbaik
Di tengah pergeseran arah investasi global yang semakin mengarah pada tema-tema spesifik seperti lingkungan, beberapa investor besar mulai menunjukkan ketertarikan terhadap saham-saham dengan skor Environmental, Social, and Governance (ESG) tinggi. Hal ini terlihat dari aktivitas sejumlah perusahaan keuangan besar seperti BlackRock dan Vanguard yang aktif mengakumulasi saham di pasar Indonesia.
Berdasarkan data Bloomberg Terminal, sejumlah emiten dengan skor ESG terbaik menjadi target utama para investor kelas kakap. Contohnya adalah PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), yang menjadi salah satu perusahaan dengan skor ESG teratas. BlackRock tercatat memiliki 10,30 juta saham PGEO per 29 September 2025. Jumlah ini meningkat dibandingkan posisi akhir kuartal II/2025 yang hanya mencapai 8,44 juta saham. Dengan rata-rata harga beli sebesar Rp1.200,91 per saham, BlackRock terus memperluas kepemilikan sahamnya di PGEO.
Selain BlackRock, Goldman Sachs juga menunjukkan minat yang kuat terhadap PGEO. Pada akhir September 2025, Goldman Sachs menggenggam 10,45 juta saham anak usaha Pertamina tersebut, naik signifikan dari posisi kuartal III/2024 yang hanya 519.000 saham. Hal ini menunjukkan bahwa saham PGEO semakin diminati oleh investor asing.
Emiten Lain yang Menarik Minat Investor Besar
Sementara itu, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) juga menjadi incaran investor besar. Bank sentral Norwegia, Norges Bank, tercatat masih memiliki 60,22 juta saham MPMX hingga akhir September 2025. Volume kepemilikan ini tidak berubah banyak dalam dua kuartal terakhir, namun Norges Bank telah secara bertahap meningkatkan kepemilikan sahamnya sejak kuartal II/2024.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) juga menjadi salah satu emiten dengan skor ESG tertinggi. Bank ini mendapat perhatian dari berbagai institusi besar seperti Vanguard, BlackRock, Norges Bank, dan JPMorgan. Vanguard tercatat memiliki 1,98 miliar lembar saham BMRI hingga akhir September 2025, meningkat dari 1,87 miliar lembar pada akhir Juni 2025. Namun, BlackRock justru mengurangi kepemilikan sahamnya dari 1,41 miliar lembar menjadi 1,32 miliar lembar.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) juga menjadi salah satu emiten yang diminati oleh investor besar. Sustainalytics memberikan skor ESG sebesar 10,73 untuk JSMR, yang menempatkannya sebagai emiten keempat terbaik di Indonesia. Norges Bank dan Vanguard tercatat memiliki saham JSMR dalam jumlah yang cukup besar. BlackRock juga meningkatkan kepemilikan sahamnya dari 46,61 juta lembar menjadi 49,10 juta lembar.
Perubahan Portofolio Investor
Penghuni peringkat kelima emiten dengan skor ESG terbaik di pasar saham Indonesia, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), juga mengalami perubahan portofolio. Meski Vanguard melepas sebagian sahamnya dari EMTK, BlackRock justru menambah kepemilikan sahamnya dari 80,77 juta lembar menjadi 89,38 juta lembar.
Dari berbagai data ini, terlihat bahwa investor besar tetap menjaga fokus pada emiten-emiten dengan skor ESG tinggi. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada fluktuasi dalam arus dana global, sejumlah perusahaan di Indonesia masih menarik minat investor kelas kakap.
Kategori yang Menarik Minat Investor
Meski dana bertema iklim dan lingkungan mengalami pelemahan, beberapa kategori lain seperti dana keanekaragaman hayati dan tolok ukur transisi iklim justru mencatat aliran masuk positif. Hal ini menunjukkan bahwa investor global mulai melihat peluang di berbagai sektor yang berkaitan dengan ESG, bukan hanya pada isu lingkungan saja.
Investor besar seperti BlackRock, Vanguard, dan Norges Bank terus mengamati dan memperluas portofolio mereka di pasar saham Indonesia. Dengan peningkatan kepemilikan saham di emiten-emiten dengan skor ESG tinggi, hal ini membuktikan bahwa nilai ESG tetap menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan investasi.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!