Pergerakan IHSG Hari Ini
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (2/10/2025), dengan mencapai level 8.071,08. Penguatan IHSG tercatat sebesar 0,34% dibandingkan dengan penutupan sebelumnya. IHSG dibuka di level 8.070,43 dan sempat berada di level terendah 8.059,05 serta mencatatkan level tertinggi sepanjang hari di 8.109,44.
Nilai transaksi yang diperdagangkan dalam perdagangan hari ini mencapai Rp26,81 triliun, dengan volume transaksi sebesar 42,15 miliar lembar saham dan frekuensi transaksi sebanyak 2,59 juta kali. Sementara itu, market cap pasar modal Indonesia mencapai Rp14.934 triliun.
Pada hari ini, sebanyak 339 saham menguat, sedangkan 356 saham melemah dan 261 saham lainnya tidak berubah atau stagnan.
Saham dengan Nilai Transaksi Tinggi
Beberapa saham dengan nilai transaksi tinggi mengalami pelemahan harga. Salah satunya adalah saham PT Merdeka Gold Resources Tbk. (EMAS), yang baru saja melantai di Bursa bulan lalu. Harga saham EMAS melonjak sebesar 16,5% pada perdagangan hari ini.
Selain EMAS, beberapa saham lainnya juga mengalami kenaikan harga. PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) naik 1,24%, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) naik 2,14%, PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) naik 4%, dan PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) naik 7,95%.
Top Gainers dan Top Losers
Terdapat beberapa saham yang menjadi top gainers pada hari ini. Harga saham PT SLJ Global Tbk. (SULI) melonjak 34,51%, PT Asri Karya Lestari Tbk. (ASLI) naik 34,44%, dan PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk. (DIVA) meningkat 34,31%.
Di sisi lain, beberapa saham menjadi top losers. Harga saham PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk. (GTRA) turun 14,97%, PT Damai Sejahtera Abadi Tbk. (UFOE) turun 14,62%, dan PT Trisula International Tbk. (TRIS) turun 14,41%.
Perkembangan IHSG Sebelumnya
Pada perdagangan sebelumnya, Rabu (1/10/2025), IHSG mengalami pelemahan sebesar 0,21% ke level 8.043,82. Tim Riset Phintraco Sekuritas mencatatkan beberapa sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG. Salah satu faktor utama adalah kabar government shutdown di Amerika Serikat serta indikator ekonomi domestik.
Data Ekonomi Domestik
Pada September 2025, inflasi tercatat sebesar 0,21% secara bulanan, meningkat dari deflasi 0,08% pada Agustus 2025. Inflasi tahunan berakselerasi menjadi 2,65% dari 2,31% pada Agustus 2025, yang lebih tinggi dari perkiraan sebesar 2,5% secara tahunan.
Untuk data manufacturing PMI periode September 2025 turun ke level 50,4 dari 51,5 di Agustus 2025, tetapi masih menunjukkan adanya ekspansi. Sementara itu, neraca perdagangan periode Agustus 2025 membukukan surplus sebesar US$5,49 miliar, meningkat dari US$4,18 miliar pada Juli 2025, serta lebih baik dari perkiraan US$3,99 miliar. Surplus ini merupakan yang terbesar sejak Oktober 2022.
Disclaimer
Berita ini disajikan hanya untuk informasi umum dan tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Kami tidak bertanggung jawab atas segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!