Pendanaan Baru untuk Ekspansi Usaha FAST
PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), yang merupakan pengelola restoran KFC di Indonesia, mengumumkan bahwa perusahaan telah menerima pendanaan melalui aksi korporasi dari salah satu pemegang saham baru. Pemegang saham tersebut adalah PT Shankara Fortuna Nusantara (SFN), yang dikelola oleh putri dari Andi Syamsuddin Arsyad atau Haji Isam, yaitu Liana Saputri.
Direktur FAST, Wachjudi Martono, menjelaskan bahwa SFN kini telah menjadi bagian dari pemegang saham perseroan. Saat ini, SFN memiliki sekitar 35 persen saham dalam anak usaha FAST, yaitu PT Jagonya Ayam Indonesia (JAI). Perusahaan ini direncanakan akan beroperasi penuh pada akhir tahun 2026.
"FAST memiliki anak perusahaan yang sedang membangun integrasi peternakan ayam di Banyuwangi, yaitu PT Jagonya Ayam Indonesia," ujar Wachjudi dalam Public Expose, Kamis (2/10/2025).
PT Shankara Fortuna Nusantara, yang dikelola oleh Liana Saputri, bergerak di bidang perdagangan besar daging ayam dan olahan ayam. Selain itu, perusahaan ini juga terlibat dalam berbagai aktivitas bisnis lainnya.
Fokus pada Ekspansi, Bukan Akuisisi
Wachjudi menegaskan bahwa FAST tidak berencana melakukan aksi korporasi yang bersifat akuisisi. Selain itu, pihaknya juga tidak akan menjual saham FAST atau anak usahanya.
Sebagai perusahaan yang termasuk dalam kategori quick service restaurant (QSR), FAST akan fokus pada ekspansi usaha ke depan. Salah satu strategi utama adalah membuka gerai-gerai baru dengan sifat relokasi atau menggantikan gerai lama yang sudah tidak efisien. Tujuannya adalah untuk meningkatkan penjualan dan kinerja keuangan perusahaan.
Dukungan Finansial dari Grup Salim
FAST juga terafiliasi dengan Grup Salim. Sebelumnya, Anthoni Salim, pemilik Grup Salim, menyuntikkan dana senilai Rp 40 miliar melalui induk usahanya, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET). Suntikan modal ini dilakukan melalui penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
FAST menerbitkan sebanyak-banyaknya 533 juta saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 150 per saham. Nilai total penerbitan saham ini mencapai Rp 80 miliar. Melalui aksi korporasi ini, kepemilikan DNET atas FAST naik dari 35,84 persen menjadi 37,51 persen.
Selain DNET, PT Gelael Pratama juga turut serta dalam aksi korporasi ini dengan jumlah saham yang sama.
Kinerja Keuangan FAST
Dari laporan keuangannya, FAST berhasil meraih pendapatan sebesar Rp 2,4 triliun pada semester I-2025. Angka ini mengalami penurunan sebesar 3,21 persen dibandingkan pendapatan periode yang sama tahun lalu, yaitu sebesar Rp 2,48 triliun.
Selain itu, FAST masih membukukan kerugian di sepanjang Januari-Juni 2025 sebesar Rp 138,75 miliar. Meskipun angka ini lebih rendah dibandingkan kerugian di periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp 348,83 miliar, perusahaan tetap berupaya keras untuk memperbaiki kinerja keuangan dan operasionalnya.
Strategi Jangka Panjang
Dengan dukungan finansial dari pemegang saham baru dan langkah-langkah strategis seperti ekspansi gerai dan integrasi bisnis, FAST berharap dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara signifikan. Perusahaan juga akan terus memantau perkembangan pasar dan menyesuaikan strategi agar bisa bersaing secara efektif di industri restoran cepat saji.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!