Leony Ungkap Kebijakan Anggaran Pemkot Tangsel, Wali Kota Beri Penjelasan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kritik Leony terhadap Laporan Keuangan Pemkot Tangsel

Leony Vitria Hartanti, yang lebih dikenal sebagai Leony dari grup vokal anak legendaris Trio Kwek-Kwek, belakangan ini menjadi sorotan publik. Bukan karena karya musiknya, melainkan karena keberaniannya menyampaikan kritik terhadap laporan keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) tahun 2024. Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, @leonyvh, pada Rabu, 17 September 2025, Leony membagikan temuannya mengenai beberapa kejanggalan dalam dokumen keuangan yang dirilis oleh pemerintah kota.

Unggahan tersebut menarik perhatian netizen, media, hingga pihak-pihak terkait di pemerintahan daerah. Dalam postingannya, Leony secara terbuka mempertanyakan sejumlah angka dalam laporan tersebut yang dinilainya tidak masuk akal dan patut dipertanyakan transparansinya. Keberaniannya menyuarakan isu ini pun menuai berbagai reaksi dari publik, banyak di antaranya memberikan dukungan atas langkah vokal Leony dalam mengawasi penggunaan anggaran publik.

Respons Wali Kota Tangerang Selatan

Menanggapi sorotan yang semakin meluas, Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, akhirnya angkat bicara. Namun, alih-alih merespons dengan emosi atau tindakan hukum, Benyamin memilih untuk meredam ketegangan. Ia menyatakan bahwa pihaknya tidak akan menempuh jalur hukum atas unggahan Leony. "Kami tidak akan membawa masalah ini ke ranah hukum," tegas Benyamin dalam pernyataannya.

Sikap ini dianggap sebagai langkah bijak oleh sebagian kalangan, yang menilai pemerintah daerah seharusnya membuka ruang dialog dan klarifikasi, bukan justru menekan suara kritik dari masyarakat. Pernyataan Wali Kota ini diharapkan dapat membuka jalan bagi proses transparansi dan evaluasi yang lebih menyeluruh terhadap penggunaan anggaran daerah. Banyak pihak kini menanti kelanjutan dari kasus ini, termasuk kemungkinan adanya audit atau peninjauan ulang terhadap laporan keuangan Pemkot Tangsel tahun 2024 yang menjadi sumber polemik.

Temuan Leony Mengenai Anggaran

Leony menyoroti beberapa laporan keuangan Pemkot Tangsel, antara lain anggaran program Penunjang Urusan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sebesar Rp2 triliun, besaran total gaji dan tunjangan pegawai mencapai Rp1,2 triliun, serta belanja alat tulis kantor mencapai Rp38 miliar. Tak puas sampai di situ, Leony kembali menyorot file laporan anggaran Pemkot Tangsel pada 2025. Melalui Story Instagramnya, pada Senin (21/9/2025) malam, Leony masih menemukan sejumlah kejanggalan.

File anggaran tersebut merupakan nota kesepakatan antara Pemkot Tangsel dan DPRD Tangsel tentang APBD 2025. Halaman muka yang diperlihatkan Leony berisi keterangan telah ditandatangani oleh Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, Ketua DPRD Tangsel, Abdul Rasyid, dan Wakil Ketua DPRD Tangsel, Claudia Chandra. Tanpa basa-basi, Leony langsung mengarah pada poin Program Pengelolaan Sampah. Ia menyebut, anggaran untuk mengelola sampah sebesar Rp128 miliar. Sembari ia menambahkan, anggaran tersebut terbilang naik dari anggaran 2024 sebesar Rp111 miliar.

Penelitian Leony yang Mengejutkan

Leony juga menyorot gaji anggota DPRD Tangsel. Dari total 50 orang anggota dewan, anggarannya total sebesar Rp46.056.601.765 atau Rp46 miliar jika dibulatkan. "Jadi per tahun gaji mereka Rp921.132.035 per orang. Belum plus banu dan medical check up mereka," tulis Leony. Sebelumnya, Leony membongkar anggaran Pemkot Tangsel pada 2024 yang menembus Rp 5 triliun. Bahkan, pendapatan dari bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) Pemkot Tangsel menyumbang Rp 733 miliar.

"Sekarang kita lihat pengeluarannya Tangsel buat program-program mereka ya dengan total dalam 127 program," katanya sambil memperlihatkan realisasi kinerja APBD tahun anggaran 2024 berdasarkan program pemerintah daerah Tangsel. "Program nomor satu (program penunjang urusan pemerintah daerah Kabupaten/Kota) yang paling menyedot anggaran sampai Rp 2 triliun (nanti kita melihat ya Rp 2 triliun itu buat apa saja)," jelasnya lagi.

Kritik Terhadap Pengeluaran Pemkot Tangsel

Leony terkejut saat melihat anggaran program Pemkot Tangsel yang berada pada nomor 106 (program pemerintahan dan kesejahteraan rakyat) dan nomor 108 (program dukungan pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD) yang memiliki nilai hampir sama. "Nomor 106 (Rp 46 miliar) dan 108 (Rp 54 miliar) alokasi dananya hampir sama nilainya," ujarnya. Selain itu, Leony juga mempertanyakan pada rincian anggaran Pemkot Tangsel yang menaruh untuk program peningkatan peran partai politik dan lembaga pendidikan melalui pendidikan politik dan pengembangan etika serta budaya politik pada nomor 124 dengan nilai Rp 51 miliar.

Tak berhenti di situ saja, Leony merasa syok ketika melihat jumlah anggaran yang dipakai Pemkot Tangsel untuk membayar gaji dan pegawai dalam jumlah tidak biasa yang dibuat pada tabel badan pegawai-LO tahun anggaran 2023 dan 2024. "Rp 1,2 triliun buat bayar gaji dan tunjangan pegawai nih. Oh, BLUD itu badan layanan umum daerah (Kenapa pemerintah hobi benar bikin singkatan-singkatan sih?)," tambahnya.

Anggaran yang Mencengangkan

Leony lalu melihat anggaran perjalanan dinas Pemkot Tangsel, peralatan tulis, hingga kebutuhan rapat yang nilainya sangat fantastis. "Rp 1,8 triliun buat barang dan jasa termasuk bayarin perjalanan dinas Rp 117 miliar dalam satu tahun. Beli alat tulis kantor Rp 38 miliar? Kertas dan cover Rp 6 miliar? Mohon maaf itu beli ATK atau pabriknya?" tegasnya dengan nada emosi. "Souvenir Rp 20 miliar, makanan dan minuman rapat Rp 60 miliar. Sampai penambah daya tahan tubuh dan pakaian pun kita yang belanjakan mereka. Rp 750 miliar buat beban jasa kantor menurut hasil searching ini buat menjalankan operasional kantor," tuturnya dengan heran.

Ia merasa heran anggaran Pemkot Tangsel untuk kebutuhan jalan nilainya jauh lebih rendah. "Uang pajak dari rakyat untuk rakyat berarti ini ya yang beban pemeliharaan jalan, jaringan dan irigasi Rp 731 juta saja ceunah," paparnya. "Kita enggak boleh suuzon, di Tangsel mungkin enggak banyak jalanan rusak jadi segitu saja sudah cukup buat membiayai selama setahun," ungkapnya.

Kritik terhadap Anggaran Bansos dan Pendidikan

Leony merasa bingung dengan anggaran yang diterapkan Pemkot Tangsel tidak memikirkan kesejahteraan rakyatnya. "Buat Bansos cuma Rp 136 juta. Kalau dihitung Rp 136.421.607 dibagi 43.330 maka itu berarti 3.148. Maka berarti, per orang itu cuma dapat satu bungkus mi instan dalam setahun," lanjutnya. Ia membuka mengenai realisasi anggaran di bidang pendidikan Pemkot Tangsel senilai Rp 756 miliar. Mirisnya, gaji honorer di Tangsel hanya mendapatkan Rp 500 ribu.

"Gue pengin lebih mengulik bajet pendidikan apalagi nilainya besar. Rp 756 miliar realisasi anggaran untuk bidang pendidikan, Rp 479 miliar untuk belanja pegawai tetapi gaji guru honorer masih Rp 500 ribu?" bebernya. Terakhir, Leony mengungkap soal penyusunan dokumen perencanaan peringkat daerah. "Sekali meeting bajetnya Rp 494 juta," tutupnya.

Profil Leony

Leony Vitria Hartanti lahir di Jakarta pada 20 September 1987. Leony merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Ia merupakan mantan personil Trio Kwek Kwek. Leony semula dikenal sebagai penyanyi cilik yang populer melalui grup Trio Kwek Kwek, bersama Dhea Ananda dan Alfandy. Rupanya, nama Kwek Kwek yang akhirnya digunakan oleh grup beranggotakan Leony, Dhea Ananda, dan Alfandy itu tercetus dari Dhea Ananda. Trio Kwek Kwek dibentuk pada tahun 1993 oleh Papa T. Bob. Sepanjang kariernya, Trio Kwek Kwek telah menghasilkan 12 album, dengan 6 album utama dan 6 album kompilasi. Mereka menjadi idola anak-anak pada masa itu dengan lagu-lagu hitsnya seperti "Katanya", "Tanteku" hingga "Jangan Marah."

Pada bulan Februari 2004, Leony merilis album solo remaja pertamanya. Album bertajuk No Apologies! ini merupakan ekspresi jiwa Leony yang sedang tumbuh dewasa. Album ini terdiri dari 10 lagu, 2 di antaranya adalah ciptaan Leony, yaitu Tak di Sini Lagi dan Cinta Sejati. Leony pernah menempuh pendidikan di Universitas Pelita Harapan dengan mengambil program studi S-1 Desain Komunikasi Visual, tetapi ia memilih untuk mengundurkan diri. Leony melanjutkan studi di universitas yang sama pada program studi S-1 Psikologi dan berhasil lulus dari sana.

Reaksi Wali Kota

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan pihaknya hingga kini belum berkomunikasi langsung antara pihak yang bersangkutan dengan Leoni. Meski demikian, niat untuk membawa persoalan ini ke ranah hukum tampaknya tidak akan dilakukan. "Enggak, enggak akan melaporkan. Saya hanya ingin menjelaskan saja. Enggak mau dilaporkan, enggak ada pertemuan, tapi ya sudah dengan penyelesaian ini, mudah-mudahan semuanya clear,” ujar Benyamin Davnie saat ditemui di rumah Dinas Wali Kota, Serpong, Tangsel, Selasa (23/9/2025).

Meski tidak ada rencana pertemuan, ia membuka kemungkinan untuk mengundang Leoni jika memang diperlukan. "Kalau memang diperlukan Bu Leoni-nya, ya gak masalah kita undang,” ujar Wali Kota 2 periode itu. Saat ditanya mengenai kemungkinan mengundang Leoni secara khusus, ia mengatakan hal itu akan bergantung pada situasi dan kebutuhan. "Tergantung kebutuhan. Beliau butuh enggak penjelasan dari kita, karena kan kalau beliau butuh akan kami jelaskan. Tapi kalau beliau enggak butuh, ya gimana ya,” pungkasnya.