
KLB Campak di Sumenep Mulai Berangsur Membaik
Pada pertama kalinya sejak Kejadian Luar Biasa (KLB) campak ditetapkan pada Agustus 2025, tidak ada lagi pasien campak yang dirawat di 30 puskesmas baik daratan maupun kepulauan di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam upaya pencegahan dan penanganan penyakit campak di wilayah tersebut.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan P2KB Sumenep per 22 September 2025, seluruh puskesmas di daerah ini telah menghentikan penanganan anak penderita campak. Meski demikian, jumlah pasien yang masih dirawat di rumah sakit rujukan tetap cukup tinggi. Data menunjukkan bahwa terdapat 34 pasien campak yang tersebar di beberapa rumah sakit, seperti RSUD dr H. Moh Anwar, RSUD Abuya Kangean, dan RSI Garam Kalianget.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes P2KB Sumenep, Achmad Syamsuri, membenarkan bahwa puskesmas sudah tidak lagi merawat pasien campak. Menurutnya, tren ini menunjukkan pergeseran kasus ke rumah sakit rujukan yang memang menangani pasien dengan gejala lebih berat.
"Data terakhir, puskesmas memang sudah tidak merawat anak yang menderita campak," ujar Syamsuri kepada media.
Selain itu, capaian vaksinasi di Kabupaten Sumenep terus meningkat. Hingga hari ke-24, cakupan vaksinasi mencapai 94,2 persen. Dari target 73.696 anak, sebanyak 69.713 anak telah divaksinasi. Capaian ini sejalan dengan diperpanjangnya program imunisasi massal atau Outbreak Response Immunization (ORI) hingga 27 September mendatang.
"Program imunisasi memang diperpanjang, untuk memenuhi capaian, target," tambah Syamsuri.
Syamsuri juga menegaskan bahwa kondisi nihil pasien campak di puskesmas mengindikasikan penanganan di lini pertama berhasil menekan penyebaran penyakit. Namun, tingginya angka pasien di rumah sakit menunjukkan masih ada anak yang terlambat terdeteksi atau memiliki komplikasi.
Untuk itu, imunisasi harus terus digencarkan agar dapat mencegah lonjakan kasus baru. Selain itu, sosialisasi pentingnya vaksinasi dan deteksi dini juga perlu dilakukan secara masif agar masyarakat lebih sadar akan risiko campak dan langkah pencegahan yang efektif.
Upaya Peningkatan Kesadaran Masyarakat
Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya vaksinasi, Dinas Kesehatan P2KB Sumenep bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk lembaga swadaya masyarakat dan organisasi kesehatan. Kegiatan sosialisasi dilakukan melalui berbagai media, seperti radio, media sosial, dan pengajian rutin di lingkungan masyarakat.
Selain itu, petugas kesehatan juga melakukan kunjungan ke rumah-rumah warga, khususnya di wilayah yang masih memiliki cakupan vaksinasi rendah. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi lengkap tentang manfaat vaksin dan menjawab berbagai keraguan atau kekhawatiran masyarakat.
Peran Masyarakat dalam Pencegahan Penyakit
Masyarakat juga diminta untuk aktif berperan dalam pencegahan penyebaran penyakit campak. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memastikan anak-anaknya mendapatkan vaksinasi sesuai jadwal. Selain itu, jika menemukan gejala campak pada anak, segera membawa ke fasilitas kesehatan terdekat agar bisa segera ditangani.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk menjaga kebersihan lingkungan, menjaga pola hidup sehat, dan tidak menyebarluaskan informasi yang tidak akurat tentang vaksin. Dengan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan penyakit campak dapat segera dikendalikan dan tidak lagi menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!