
Pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Majelis Umum PBB
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dalam pidatonya yang berjudul "Seruan Indonesia untuk Harapan" menyampaikan pandangan pentingnya perdamaian, keadilan, dan kemanusiaan. Pidato tersebut disampaikan pada sesi Debat Umum di Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, pada Selasa, 23 September 2025. Dalam pidatonya yang berlangsung selama 19 menit lebih, Presiden menggunakan bahasa Inggris dan menjadi pembicara ketiga setelah Presiden Brasil dan Presiden Amerika Serikat.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyentuh isu-isu kemanusiaan yang tidak hanya dialami oleh warga Palestina, tetapi juga oleh Indonesia sendiri. Ia mengingatkan bahwa Indonesia pernah merasakan pengalaman penjajahan kolonial yang panjang. Ia juga menyoroti peran PBB dan organisasi lainnya yang memberikan bantuan penting kepada Indonesia saat berjuang meraih kemerdekaan.
Berikut adalah ringkasan dari pidato Presiden Prabowo Subianto dalam bahasa Indonesia:
Awal Pidato
Presiden memulai pidatonya dengan salam-salam yang menggambarkan keragaman budaya dan agama yang ada di dunia. Ia menyatakan bahwa semua manusia diciptakan setara dan memiliki hak-hak dasar untuk hidup, kebebasan, dan mencari kebahagiaan. Ia menegaskan bahwa prinsip-prinsip ini telah menginspirasi banyak gerakan demokrasi di berbagai belahan dunia.
Peran PBB dalam Sejarah Indonesia
Ia menekankan bahwa PBB berperan penting dalam perjuangan Indonesia untuk kemerdekaan. Banyak lembaga PBB seperti UNICEF, FAO, dan WHO memberikan dukungan yang signifikan. Keputusan yang dibuat di PBB berdasarkan solidaritas kemanusiaan memberikan legitimasi internasional bagi Indonesia dan membuka pintu bagi perkembangan negara ini.
Tantangan Global Saat Ini
Presiden mengingatkan bahwa meskipun kita hidup di era ilmu pengetahuan dan teknologi yang maju, kita masih menghadapi tantangan serius seperti konflik, ketidakadilan, dan ketidakpastian. Ia menyerukan agar tidak menyerah terhadap tantangan ini dan menjaga harapan serta impian bersama.
Kepedulian terhadap Palestina
Presiden mengecam tindakan yang tidak adil terhadap rakyat Palestina. Ia menegaskan bahwa Indonesia akan terus mendukung solusi dua negara dan mengingatkan bahwa perdamaian sejati hanya bisa dicapai melalui rekonsiliasi antara Palestina dan Israel.
Komitmen terhadap Perubahan Iklim
Presiden menyampaikan bahwa Indonesia sedang menghadapi dampak perubahan iklim secara langsung. Ia menegaskan komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi karbon, mereboisasi hutan, dan meningkatkan ketahanan pangan. Indonesia juga sedang beralih ke energi terbarukan sebagai bagian dari upaya menjaga lingkungan.
Visi Masa Depan
Presiden menegaskan bahwa Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia dalam beberapa tahun ke depan. Ia menekankan pentingnya kerja sama global dalam menghadapi tantangan-tantangan seperti kelaparan, krisis energi, dan krisis air.
Penutup
Dalam penutup pidatonya, Presiden menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk bersatu dalam mewujudkan perdamaian, keadilan, dan kemakmuran bagi semua. Ia percaya bahwa dengan persatuan dan kekuatan bersama, dunia dapat mencapai tujuan yang lebih baik bagi umat manusia.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!