
Peran Komunikasi dalam Transisi Energi di Indonesia
Di tengah perubahan global yang semakin cepat, transisi energi tidak hanya menjadi isu teknis dan kebijakan, tetapi juga menjadi tantangan komunikasi yang kompleks. Hal ini disampaikan oleh Prof. Dr. Phil. Hermin Indah Wahyuni, S.IP., M.Si., Guru Besar Departemen Ilmu Komunikasi UGM, dalam sebuah diskusi terbaru mengenai tantangan dan harapan dalam upaya transisi energi nasional.
Menurutnya, komunikasi memainkan peran penting dalam membangun kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam proses transisi energi. “Dalam masyarakat modern seperti saat ini, tidak ada yang bisa mengabaikan aspek komunikasi. Jika kita membicarakan komunikasi tentang energi khususnya transisi energi, maka itu sangat bergantung pada cara masyarakat berkomunikasi,” jelasnya.
Peran Pemerintah sebagai Penggerak Utama
Prof. Hermin menekankan bahwa pemerintah memiliki peran sentral dalam memimpin dan menggerakkan transisi energi. “Meskipun semua pihak memiliki kontribusi masing-masing, pemerintah adalah pelaku utama karena memiliki modal, platform, dan kemampuan untuk mengatur harmonisasi antara berbagai pihak,” katanya.
Namun, ia juga menyatakan bahwa transisi energi bukanlah hal yang mudah. Isu ini sering kali bersifat dinamis dan terbagi-bagi, sehingga memerlukan pendekatan yang sistematis dan terstruktur. “Kita harus benar-benar memahami bagaimana mengelola isu-isu ini secara jelas agar tidak terjadi kebingungan atau ketidakjelasan,” tambahnya.
Menyesuaikan Strategi dengan Kondisi Nasional
Dari perspektif global, Indonesia perlu menyesuaikan strategi energinya sesuai dengan kondisi lokal. Negara-negara lain seperti Prancis, Jerman, dan Tiongkok memiliki pendekatan unik dalam menghadapi transisi energi. Namun, Indonesia memiliki bauran yang berbeda. “Setiap negara memiliki ciri khas dalam pengembangan energi mereka. Bagaimana kita menempatkan diri dalam skenario ini?” tanya Prof. Hermin.
Ia menjelaskan bahwa Indonesia perlu mencari solusi yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi sumber daya alamnya. Hal ini melibatkan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat.
Peran Media dalam Menyebarkan Pesan
Selain pemerintah, media juga memiliki peran penting dalam menyampaikan pesan-pesan transisi energi kepada masyarakat. “Tujuan utama dari komunikasi adalah membuat sistem lebih sensitif, yaitu bagaimana pemerintah menunjukkan komitmen serius terhadap transisi energi, serta bagaimana media turut berkontribusi dalam proses ini,” ujarnya.
Media dapat menjadi jembatan antara kebijakan pemerintah dan masyarakat, sehingga informasi yang diberikan dapat lebih mudah dipahami dan diterima. Dengan demikian, kesadaran akan pentingnya transisi energi dapat meningkat secara signifikan.
Persiapan untuk Generasi Mendatang
Prof. Hermin juga menyoroti pentingnya persiapan untuk masa depan generasi mendatang. “Ini adalah investasi untuk cucu-cucu kita nanti. Jika kita tidak menyiapkan hal ini, apa yang akan terjadi?” tanyanya.
Transisi energi yang baik tidak hanya bertujuan untuk mengurangi emisi karbon, tetapi juga untuk memastikan kualitas hidup yang lebih baik bagi anak-anak dan cucu-cucu kita. Oleh karena itu, komunikasi yang efektif menjadi kunci dalam mencapai tujuan tersebut.
Kesimpulan
Dengan komunikasi yang tepat dan strategis, transisi energi di Indonesia dapat berjalan lebih terencana, diterima oleh masyarakat, dan mencapai target net zero emission. Peran pemerintah, masyarakat, dan media saling terkait dalam proses ini. Hanya dengan kerja sama yang kuat dan komunikasi yang jelas, Indonesia dapat mempercepat langkah menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!