Sumbar Perkuat Energi Terbarukan untuk Tingkatkan Ekonomi Daerah

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Strategi Pengembangan Energi Baru Terbarukan di Sumatera Barat

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) berkomitmen untuk mengoptimalkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) sebagai salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi daerah. Meskipun kontribusi sektor kelistrikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumbar pada 2024 hanya sebesar 0,09 persen, upaya pengembangan EBT menjadi fokus utama dalam menjawab tantangan pembangunan ekonomi yang lebih berkelanjutan.

Kepala Dinas ESDM Sumbar, Helmi Heriyanto, menyampaikan bahwa kontribusi listrik terhadap PDRB masih sangat kecil, sehingga menjadi perhatian khusus bagi pemerintah daerah. “Karena itu, pengembangan EBT difokuskan untuk mendorong pertumbuhan PDRB sekaligus mendukung komitmen Indonesia menuju net zero emission 2060 atau lebih cepat,” ujarnya.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sumbar 2025-2029, porsi EBT dalam bauran energi menjadi salah satu indikator kinerja utama. Pemanfaatan energi terbarukan diarahkan untuk mendukung target pembangunan daerah, khususnya pada misi kedua RPJMD.

Fokus pada Sumber EBT Utama

Sumbar memfokuskan pengembangan EBT pada dua sumber utama, yaitu panas bumi dan tenaga air, disusul tenaga surya. Potensi panas bumi di provinsi ini mencapai 1.631 MW di 22 lokasi, tetapi pemanfaatannya baru sekitar 5 persen. Sementara potensi tenaga air lebih dari 1.100 MW, hanya 33 persen yang dimanfaatkan.

Beberapa proyek besar sedang berjalan, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Kuantan di Kabupaten Sijunjung dan sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) berkapasitas 2-10 MW. "Potensi air yang bisa dikembangkan mencapai 740 MW lebih. Untuk panas bumi, ada enam wilayah kerja yang sudah ditetapkan," jelas Helmi.

Lokasi-lokasi tersebut antara lain Muara Laboh di Solok Selatan, Gunung Talang, Tanjung Bingkung, Singgalang, Bonjol di Pasaman, serta Cibadak Panti di Pasaman. Saat ini, hanya PLTP Muara Laboh di Solok Selatan yang beroperasi, sedangkan lima lokasi lain masih dalam tahap survei dan eksplorasi.

Percepatan Pengembangan Tenaga Surya dan Sumber Lain

Selain panas bumi dan air, Sumbar juga mulai mempercepat pemanfaatan tenaga surya. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Danau Singkarak tengah didorong, disertai rencana pengembangan di lokasi lain. Sumber lain seperti tenaga angin dan biomassa juga direncanakan masuk sistem kelistrikan Sumbar.

Saat ini, Sumbar masih memiliki dua Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), yakni PLTU Ombilin dan PLTU Teluk Sirih di Bungus. Keduanya sudah masuk program retirement atau dipensiunkan. “PLTU Ombilin dan Bungus dipensiunkan pada 2030. Hal ini sudah masuk dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034. Sementara PLTU Teluk Sirih rencananya dipensiunkan pada 2060,” tutur Helmi.

Tantangan dan Peluang Masa Depan

Meski potensi EBT di Sumbar cukup besar, masih terdapat tantangan dalam pemanfaatannya. Salah satunya adalah infrastruktur yang belum sepenuhnya siap untuk menampung energi terbarukan. Selain itu, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk memastikan pengembangan EBT berjalan secara optimal.

Namun, dengan adanya kebijakan yang jelas dan komitmen kuat dari pemerintah daerah, peluang untuk meningkatkan kontribusi EBT terhadap PDRB dan menjaga lingkungan semakin terbuka. Pengembangan EBT tidak hanya membantu pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjadi bagian penting dari upaya global untuk mengurangi emisi karbon dan menjaga keberlanjutan alam.