
Universitas Galuh Kembali Cetak Sejarah dengan Yudisium dan Kuliah Umum Tahun 2025
Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Galuh kembali menciptakan sejarah dengan menyelenggarakan acara Yudisium dan Kuliah Umum pada tahun 2025. Acara ini berlangsung di Ballroom Hotel Santika Tasikmalaya, yang dihadiri oleh 1.214 lulusan dari berbagai provinsi di Indonesia.
Jumlah peserta terdiri dari 88 peserta PPG Calon Guru dan 1.126 peserta PPG Guru Tertentu. Mayoritas mengikuti acara secara daring, sementara sekitar 100 peserta hadir langsung mewakili 11 provinsi seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Banten, Sumatera Selatan, DIY, Sumatera Utara, Riau, Sulawesi Tenggara, NTB, dan Papua.
Ketua Prodi PPG FKIP Universitas Galuh, Taufik Hidayat, M.Pd., menjelaskan bahwa yudisium bukan hanya sekadar penetapan kelulusan, tetapi juga menjadi perayaan atas lahirnya guru-guru profesional yang akan menjadi "cahaya peradaban bangsa". Ia menambahkan bahwa banyak lulusan telah mencapai prestasi akademik, seperti publikasi ilmiah di jurnal terakreditasi, penerbitan buku ber-ISBN, hingga karya Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Prestasi ini menunjukkan bahwa lulusan PPG Universitas Galuh tidak hanya siap mengajar, tetapi juga mampu berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan inovasi pendidikan.
Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Galuh, dr. Hj. Pupung Oprianti, M.Kes., memberikan apresiasi kepada seluruh lulusan yang resmi menyandang predikat guru profesional. Ia meminta para lulusan untuk senantiasa menjaga integritas, terus berinovasi, serta menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Muharam Ahmad Zajuli, S.Ip., M.Pd., hadir memberikan sambutan mewakili Dinas Pendidikan. Dalam pesannya, ia menekankan pentingnya peran guru dalam mengimplementasikan kompetensi yang diperoleh selama PPG dalam praktik nyata di sekolah, sehingga pendidikan dapat semakin bermutu dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Kuliah Umum tentang Literasi Lingkungan Hidup
Acara inti dilanjutkan dengan kuliah umum dari Rektor Universitas Galuh, Prof. Dr. Dadi, M.Si., yang mengangkat tema “Membangun Literasi Lingkungan Hidup bagi Guru”. Dalam paparannya, Prof. Dadi membahas berbagai isu lingkungan global seperti perubahan iklim, polusi udara dan air, deforestasi, hingga ancaman terhadap keanekaragaman hayati. Ia menegaskan bahwa guru harus menjadi agen perubahan yang mampu menanamkan kesadaran lingkungan kepada peserta didik sejak dini.
“Literasi lingkungan hidup bukan sekadar materi tambahan. Guru harus bisa menanamkannya dalam setiap pembelajaran, agar lahir generasi yang peduli, kritis, dan bertanggung jawab terhadap kelestarian bumi,” tegasnya.
Prof. Dadi juga mendorong guru untuk: - Mengintegrasikan isu lingkungan dalam berbagai mata pelajaran, - Menggunakan metode pembelajaran aktif melalui proyek dan studi kasus, - Menjadi teladan dalam perilaku ramah lingkungan, - Serta memanfaatkan teknologi untuk menciptakan pengalaman belajar yang menarik.
Menurutnya, langkah-langkah kecil di sekolah, seperti memilah sampah, hemat energi, hingga penghijauan lingkungan sekitar, akan menjadi investasi besar bagi generasi mendatang.
Penutupan dengan Ikrar Profesi Guru
Rangkaian yudisium ditutup dengan pengucapan ikrar sumpah profesi, penyerahan sertifikat pendidik, serta penyampaian kesan pesan dari perwakilan lulusan. Suasana khidmat terasa saat seluruh peserta menyanyikan Hymne Guru, meneguhkan komitmen mereka sebagai pendidik bangsa.
Dengan terselenggaranya Yudisium dan Kuliah Umum ini, Universitas Galuh berharap para lulusan PPG FKIP mampu membawa pulang lebih dari sekadar sertifikat, yakni membawa harapan bangsa untuk mencetak generasi emas Indonesia yang cerdas, berkarakter, dan peduli terhadap kelestarian lingkungan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!