
Inovasi BUMDes dalam Pelayanan Kesehatan
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) biasanya dikenal sebagai penggerak ekonomi lokal. Namun, Desa Sariyoso di Kecamatan Wonosobo menunjukkan bahwa BUMDes bisa menjadi alat sosial yang memberikan manfaat lebih luas, terutama dalam hal jaminan kesehatan. Melalui strategi gotong royong yang diimplementasikan dalam pengelolaan BUMDes, desa ini berhasil mencapai Universal Health Coverage (UHC) hingga 99,87 persen.
Dari total penduduk sebanyak 2.251 jiwa yang terdiri dari 693 keluarga, hampir seluruh warga telah terlindungi oleh program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Kepala BPJS Kesehatan Cabang Magelang, Maya Susanti, menyebut langkah Sariyoso sebagai inovasi yang layak dicontoh. Ia mengatakan bahwa BUMDes selama ini identik dengan kegiatan ekonomi desa, tetapi Sariyoso membuktikan bahwa hasil usaha desa juga bisa diarahkan untuk kepentingan kesehatan masyarakat.
Maya menilai, keberhasilan ini bukan hanya semata angka, tetapi bukti kuatnya budaya gotong royong dalam format modern. Ia berharap model ini bisa direplikasi di desa lain. “Ini contoh nyata bagaimana kesadaran kolektif bisa membuat program JKN lebih berkelanjutan. Sariyoso membuktikan desa mampu menjadi motor penggerak perlindungan kesehatan warganya,” tambahnya.
Rutin Bahas Kesehatan di Forum Desa
Capaian tersebut tidak muncul tiba-tiba. Kepala Desa Sariyoso, Nodi Pranowo, menjelaskan bahwa isu kesehatan selalu menjadi agenda tetap dalam musyawarah desa yang digelar rutin. Dari forum itu lahir keputusan penting: sebagian keuntungan BUMDes dialokasikan untuk membantu pembayaran iuran JKN.
“Kalau ada warga yang nonaktif JKN, perangkat desa langsung turun tangan. Kami pastikan mereka kembali aktif agar tidak kehilangan hak layanan kesehatan,” kata Nodi. Menurutnya, mekanisme ini membuat masyarakat merasa lebih tenang. Gotong royong di tingkat desa membuat biaya iuran tidak lagi menjadi beban besar.
Perubahan Ekonomi Dorong Kepesertaan Aktif
Selain BUMDes, faktor lain yang mendukung keberhasilan ini adalah pergeseran mata pencaharian warga. Jika dulu mayoritas bekerja di sektor pertanian, kini banyak yang beralih ke perdagangan. Kondisi ini membuat penghasilan lebih stabil, sehingga lebih mudah menjaga kepesertaan JKN tetap aktif.
Meski sudah nyaris sempurna, Nodi menegaskan target desa adalah 100 persen. “Kami bangga dengan capaian 99,87 persen, tapi kami ingin semua warga tanpa terkecuali terlindungi JKN. Itu komitmen kami,” tegasnya.
Dengan capaian ini, Desa Sariyoso membuktikan bahwa BUMDes bukan hanya soal keuntungan ekonomi, melainkan juga wujud nyata gotong royong modern yang menjamin kesehatan warganya. Berbagai inisiatif dan kerja sama antara pemerintah desa dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan tersebut.
Strategi dan Kepemimpinan yang Kuat
Strategi yang diterapkan Desa Sariyoso mencerminkan kepemimpinan yang kuat dan visi jangka panjang. Kepala Desa Nodi Pranowo memastikan bahwa setiap langkah yang diambil selaras dengan kebutuhan masyarakat. Hal ini menciptakan lingkungan yang saling mendukung dan menjaga keberlanjutan program kesehatan.
Selain itu, partisipasi aktif masyarakat dalam berbagai forum dan kegiatan desa juga menjadi faktor penting. Mereka tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga aktor utama dalam membangun sistem kesehatan yang lebih baik.
Tantangan dan Pelajaran yang Didapat
Meskipun capaian yang diraih sangat mengesankan, Desa Sariyoso juga menghadapi tantangan dalam prosesnya. Misalnya, beberapa warga masih belum terdaftar dalam JKN karena berbagai alasan seperti ketidaktahuan atau kesulitan finansial. Untuk mengatasi ini, pemerintah desa secara aktif melakukan pendekatan dan edukasi kepada warga.
Pelajaran yang didapat dari pengalaman ini adalah pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah desa, lembaga kesehatan, dan masyarakat sendiri. Dengan kerja sama yang solid, berbagai masalah dapat diatasi dan tujuan bersama dapat tercapai.
Keberlanjutan dan Masa Depan
Masa depan Desa Sariyoso tampak cerah dengan inisiatif-inisiatif yang telah dilakukan. Dengan dukungan penuh dari masyarakat dan pemerintah desa, desa ini bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam membangun sistem kesehatan yang inklusif dan berkelanjutan.
Tidak hanya itu, capaian ini juga menjadi bukti bahwa desa dapat menjadi pusat inovasi dan perubahan positif. Dengan semangat gotong royong dan komitmen yang kuat, Desa Sariyoso menunjukkan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!