Penguatan Harga Ethereum
Ethereum kembali menunjukkan kekuatannya setelah sempat mengalami penurunan. Pada Rabu (1/10), aset kripto terbesar kedua ini berhasil menembus level psikologis USD 4.000 atau sekitar Rp 66,6 juta. Lonjakan harga ini tidak hanya didorong oleh spekulasi, tetapi juga didukung oleh aliran dana institusi yang besar.
Dalam satu hari, total dana yang masuk ke ETF Ethereum di Amerika Serikat mencapai USD 547 juta, sekitar Rp 9,1 triliun jika dikonversi ke rupiah. Ini menjadi rekor tertinggi sejak produk keuangan tersebut diluncurkan. Fidelity memimpin dengan aliran dana sebesar USD 202 juta, diikuti oleh BlackRock yang menyuntikkan USD 154 juta melalui produk mereka.
Momentum ini mengakhiri tren lima hari berturut-turut ETF ETH mengalami outflow. Banyak investor menganggap ini sebagai tanda bahwa para investor besar kembali percaya diri terhadap Ethereum. Total dana kelolaan seluruh ETF Ethereum saat ini mencapai sekitar USD 27,5 miliar, setara 5,4 persen dari total kapitalisasi pasar ETH yang beredar.
Kepemilikan ETH oleh Perusahaan
Tidak hanya dari sisi ETF, sentimen positif juga terlihat dari sisi neraca perusahaan. BitMine Immersion Technologies, misalnya, mencatatkan kepemilikan sebanyak 2,65 juta ETH, menjadikannya perusahaan dengan treasury ETH terbesar yang terpantau publik.
Di sisi lain, Bit Digital mengumumkan rencana penerbitan obligasi konversi sebesar USD 100 juta untuk membeli Ethereum. Langkah strategis ini menunjukkan bahwa akumulasi besar-besaran tengah terjadi.
Data On-Chain dan Teknikal
Data on-chain juga menguatkan cerita ini. Menurut CryptoQuant, cadangan ETH di bursa kripto terus menurun. Artinya, banyak investor memindahkan ETH mereka ke wallet pribadi atau staking, bukan untuk dijual.
Ketika pasokan di pasar mengecil, sementara permintaan melonjak, tekanan naik harga pun tak terhindarkan. Dari sisi teknikal, analis melihat bahwa Ethereum telah pulih lebih dari 250 persen dari titik terendah siklusnya. Jika harga mampu bertahan di atas USD 4.200, target berikutnya diyakini berada di kisaran USD 4.500 hingga USD 5.000.
Bahkan, bila faktor likuiditas global dan narasi makro mendukung, beberapa ahli memperkirakan bahwa ETH bisa menuju USD 10.000 dalam jangka menengah. Namun, jika gagal mempertahankan level USD 4.200, koreksi sehat ke area USD 3.800–USD 3.600 bisa terjadi sebelum bergerak naik kembali.
Peran Ethereum dalam Infrastruktur Keuangan
Di luar pasar, Ethereum juga terus memperluas perannya dalam infrastruktur keuangan global. SWIFT, lembaga pengiriman uang internasional, telah menguji coba teknologi Ethereum Layer-2 (Linea) bersama bank-bank besar seperti BNP Paribas dan BNY Mellon.
Selain itu, proyek kerja sama SWIFT dengan ConsenSys membuka jalan bagi sistem ledger berbasis blockchain yang dapat memfasilitasi transaksi lintas negara selama 24 jam nonstop. Artinya, Ethereum bukan hanya soal investasi, tetapi juga teknologi yang sedang membentuk ulang sistem keuangan dunia.
Jika sebagian kecil saja volume transaksi SWIFT beralih ke blockchain Ethereum, permintaan terhadap ruang blok dan staking ETH akan terus meningkat dalam jangka panjang.
Kesimpulan
Melihat seluruh perkembangan ini, dari ETF, cadangan korporasi, data on-chain, hingga integrasi ke sistem keuangan tradisional, Ethereum tampaknya sedang berdiri di awal lintasan baru menuju reli besar berikutnya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!