Harga Saham SPMA Melonjak, Ini Penjelasan Perusahaan ke BEI

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Lonjakan Harga Saham SPMA: Penyebab dan Rencana Perusahaan

Harga saham PT Suparma Tbk. (SPMA) mengalami kenaikan signifikan pada perdagangan 24 September 2025. Pada hari tersebut, harga saham SPMA mencapai level tertinggi sebesar Rp430 per lembar. Sebelumnya, dua hari sebelumnya, harga saham SPMA berada di level Rp288 per lembar, yang berarti mengalami kenaikan sebesar 49,3%. Kenaikan ini menimbulkan pertanyaan tentang penyebab utama dari fluktuasi tersebut.

Hendro Luhur, Direktur SPMA, dalam penjelasannya kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI), menyatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui adanya informasi material yang secara langsung memicu lonjakan harga saham tersebut. Namun, terdapat dua agenda korporasi yang sedang dilakukan oleh perusahaan. Meski demikian, Hendro juga menyatakan bahwa pihaknya tidak yakin apakah kedua agenda tersebut menjadi penyebab dari volatilitas transaksi efek pada 24 September 2025.

Rencana Ekspansi Bisnis

Salah satu agenda korporasi yang sedang dikerjakan adalah rencana ekspansi bisnis ke sejumlah sektor baru. SPMA berencana untuk memperluas lini usaha mereka ke bidang produksi dan penjualan batako, industri kimia dasar, pengolahan limbah untuk bahan bakar alternatif, serta pengolahan limbah berbahaya dan non-berbahaya. Rencana ini akan diajukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan berlangsung pada 30 Oktober 2025.

Ekspansi bisnis ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Dengan masuknya SPMA ke sektor-sektor baru, perusahaan dapat memperluas pangsa pasarnya dan meningkatkan pendapatan.

Rencana Pembagian Dividen Saham

Selain itu, SPMA juga merencanakan pembagian dividen saham dari kapitalisasi saldo laba. Setiap pemegang 100 saham lama akan menerima 30 saham baru dengan nilai nominal Rp400 per saham. Total pembagian maksimum yang direncanakan adalah sebanyak 946,23 juta saham atau senilai sekitar Rp378,49 miliar. Rencana ini juga akan dimintakan persetujuan dalam RUPSLB mendatang.

Pembagian dividen saham ini bertujuan untuk membagi keuntungan perusahaan kepada para pemegang saham. Dengan adanya pembagian ini, pemegang saham lama akan mendapatkan tambahan saham tanpa harus melakukan investasi tambahan.

Pernyataan Manajemen SPMA

Meskipun kedua rencana tersebut telah diumumkan, manajemen SPMA menegaskan bahwa mereka tidak dapat memastikan apakah kedua rencana tersebut secara langsung menjadi penyebab dari volatilitas harga saham pada 24 September 2025. Selain itu, hingga saat ini, perseroan juga tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu maupun rencana perubahan kepemilikan saham oleh pemegang saham utama.

SPMA adalah perusahaan produsen kertas terkemuka yang berfokus pada penyediaan kertas yang andal dan berkualitas tinggi. Perusahaan ini berlokasi di Surabaya, Indonesia, dan memiliki beberapa produk ternama seperti kertas tisu Plenty dan See-U, serta kertas di bawah merek Cap Gajah.

Kesimpulan

Lonjakan harga saham SPMA pada 24 September 2025 menunjukkan potensi pertumbuhan perusahaan dalam menjalankan strategi bisnisnya. Dengan rencana ekspansi bisnis dan pembagian dividen saham, SPMA berupaya untuk memperkuat posisi pasar dan memberikan keuntungan kepada para pemegang saham. Meski penyebab pasti dari kenaikan harga saham belum diketahui, perusahaan tetap berkomitmen untuk menjalankan rencana-rencana strategis yang telah diumumkan.