Kesiapan SDM untuk Investasi Penerangan Cerdas di Kota Ternate

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Kesiapan SDM untuk Investasi Penerangan Cerdas di Kota Ternate

Kesiapan Sumber Daya Manusia dalam Investasi Smart Penerangan Jalan Umum di Kota Ternate

Kota Ternate sedang berupaya memperkuat perannya sebagai salah satu pusat pertumbuhan di kawasan timur Indonesia. Salah satu aspek penting dalam strategi pembangunan adalah peningkatan infrastruktur publik, termasuk penerangan jalan umum (PJU) yang modern. Dengan adanya investasi smart PJU, pemerintah kota berharap mampu menyediakan penerangan yang hemat energi, ramah lingkungan, sekaligus mendukung konsep kota cerdas (smart city). Teknologi ini memungkinkan lampu jalan bekerja lebih efisien dengan sensor otomatis, pemantauan jarak jauh, serta sistem yang terintegrasi dengan jaringan internet.

Namun, pertanyaan besar yang perlu dijawab adalah sejauh mana kesiapan sumber daya manusia (SDM) di Kota Ternate dalam mengelola infrastruktur modern ini. Meskipun smart PJU membawa peluang besar, tantangan terbesar justru terletak pada kesiapan SDM yang bertugas mengoperasikan dan memelihara sistem baru ini. Realitas di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar tenaga teknis masih terbiasa dengan sistem konvensional. Peralihan menuju smart PJU membutuhkan keterampilan yang lebih kompleks, mulai dari pemrograman dasar, analisis data, hingga pemahaman tentang Internet of Things (IoT).

Tanpa dukungan pelatihan dan peningkatan kapasitas, teknologi canggih berpotensi menjadi infrastruktur yang sulit dioptimalkan. Oleh karena itu, investasi smart PJU seharusnya tidak hanya dipandang dari sisi pengadaan infrastruktur, tetapi juga dari aspek pembangunan SDM yang mumpuni. Kondisi nyata di Kota Ternate hari ini juga memperlihatkan bahwa masih ada kawasan permukiman dan jalan-jalan protokol yang belum sepenuhnya mendapatkan penerangan memadai. Beberapa titik jalan raya terang benderang, sementara sebagian lainnya masih gelap gulita di malam hari. Hal ini sering menimbulkan keluhan masyarakat, baik dari sisi keamanan lalu lintas maupun potensi kriminalitas.

Fenomena ini menunjukkan bahwa persoalan PJU di Ternate bukan hanya tentang menghadirkan teknologi baru, melainkan juga memastikan pemerataan dan keberlanjutan layanan. Selain itu, banyak perangkat PJU konvensional yang sudah berusia tua dan membutuhkan biaya pemeliharaan tinggi. Seringkali lampu jalan mati berbulan-bulan karena keterbatasan anggaran maupun tenaga teknis yang bisa memperbaiki. Situasi ini menunjukkan adanya jurang antara ambisi menghadirkan infrastruktur modern dengan realitas kemampuan pengelolaan di lapangan.

Maka, sebelum melangkah lebih jauh, pemerintah kota perlu memastikan bahwa SDM pengelola benar-benar siap menerima dan mengoperasikan teknologi baru yang lebih kompleks. Masalah lain yang tidak kalah penting adalah persoalan anggaran. Pemerintah daerah memiliki keterbatasan fiskal dalam membiayai perawatan dan pembaruan PJU. Meski investasi awal smart PJU sering kali datang melalui skema kerjasama dengan pihak swasta atau investor, keberlanjutan pembiayaan untuk operasional dan pemeliharaan tetap menjadi tanggung jawab daerah.

Inilah mengapa kapasitas SDM di bidang manajemen proyek, pengelolaan aset, dan perencanaan anggaran juga harus diperkuat. Tanpa kemampuan tersebut, investasi besar berisiko tidak terkelola dengan baik, bahkan bisa membebani APBD di masa depan. Peran investor pun tidak bisa diabaikan. Mereka bukan hanya penyedia modal dan teknologi, tetapi juga mitra dalam proses transfer knowledge. Sayangnya, pengalaman di berbagai daerah menunjukkan bahwa kerjasama dengan investor kerap hanya berfokus pada aspek konstruksi, sementara aspek peningkatan kapasitas SDM lokal kurang mendapat perhatian.

Padahal, keberhasilan smart PJU di Ternate akan sangat bergantung pada sejauh mana para pekerja lokal mampu menguasai teknologi yang ditanamkan. Pemerintah daerah perlu memastikan adanya program pelatihan berkelanjutan bagi aparatur maupun teknisi lapangan. Misalnya, melalui kerjasama dengan perguruan tinggi atau lembaga pelatihan teknologi, SDM lokal dapat dibekali keterampilan baru dalam pemeliharaan perangkat berbasis digital. Lebih jauh lagi, keterlibatan investor atau mitra penyedia teknologi juga penting diarahkan untuk melakukan transfer knowledge, sehingga penguasaan teknologi tidak hanya berhenti pada level penyedia tetapi benar-benar dimiliki oleh tenaga lokal.

Aspek tata kelola juga tak kalah penting. Smart PJU menghasilkan data yang sangat berharga, mulai dari konsumsi energi, tingkat penggunaan, hingga pola kerusakan. Jika dikelola dengan baik, data ini bisa menjadi dasar untuk merumuskan kebijakan energi kota, menekan pemborosan, sekaligus mendukung target pembangunan berkelanjutan. Namun, semua itu hanya bisa dilakukan jika SDM pengelola mampu memahami dan menganalisis data dengan baik. Dengan kata lain, kesiapan SDM bukan hanya soal kemampuan teknis, tetapi juga soal kapasitas analitis dan manajerial dalam mengintegrasikan data dengan kebijakan publik.

Masyarakat Ternate sendiri tentu menaruh harapan besar pada keberhasilan investasi smart PJU ini. Jalanan yang terang, aman, dan nyaman bukan hanya soal estetika, melainkan juga menyangkut kualitas hidup warga. Pedagang malam, pelajar, hingga wisatawan akan merasakan langsung manfaatnya. Jika teknologi ini dapat berjalan optimal, Ternate bisa tampil sebagai kota menengah yang berhasil mengintegrasikan infrastruktur modern dengan tata kelola cerdas, menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia timur.

Namun, keberhasilan itu tidak datang begitu saja. Pemerintah daerah, investor, akademisi, dan masyarakat perlu bahu-membahu memastikan bahwa pembangunan infrastruktur berjalan seiring dengan pembangunan manusia. Karena pada akhirnya, secanggih apa pun teknologi yang dihadirkan, keberlanjutan dan manfaatnya tetap bergantung pada kesiapan SDM yang mengelola. Dengan SDM yang adaptif dan terampil, smart PJU akan benar-benar menjadi investasi masa depan, bukan sekadar proyek jangka pendek.