
Kondisi Perawat Swasta di NTT yang Mengkhawatirkan
Realita pahit sedang dialami oleh ratusan perawat swasta di Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam dunia yang mengandalkan tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam pelayanan medis, fakta justru menunjukkan bahwa mereka belum hidup layak dari profesi yang sangat mulia ini. Hal ini terungkap melalui survei terbaru yang dilakukan secara independen oleh Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPW PPNI) NTT pada 17–22 September 2025.
Hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas perawat di fasilitas kesehatan swasta di provinsi ini masih menerima gaji pokok di bawah Upah Minimum Provinsi (UMP) NTT yang ditetapkan sebesar Rp2.328.969,69. Dari total 557 responden yang terlibat, sebanyak 85 persen di antaranya bekerja di rumah sakit swasta. Sementara sisanya tersebar di klinik, layanan home care, serta sebagai perawat desa.
Temuan ini menunjukkan betapa besar kontribusi tenaga keperawatan di sektor non-pemerintah, namun tidak dibarengi dengan kesejahteraan yang memadai. Kepala Ombudsman RI Perwakilan NTT, Darius Beda Daton, menyampaikan bahwa sekitar 31,2 persen perawat hanya digaji antara Rp500.000 hingga Rp1.000.000 per bulan. Jumlah ini sangat jauh dari layak, terlebih jika dibandingkan dengan beban kerja dan tanggung jawab profesi mereka.
Lebih memprihatinkan lagi, terdapat 3,4 persen perawat yang menerima gaji pokok di bawah Rp500.000. Angka ini mencerminkan adanya ketimpangan kesejahteraan akut yang selama ini terabaikan. Hanya sebagian kecil saja, tepatnya 0,4 persen, yang digaji dalam kisaran Rp3.500.000 hingga Rp4.500.000.
Jika seluruh data dikompilasi, sebanyak 91,3 persen perawat swasta di NTT ternyata menerima gaji pokok yang tidak memenuhi standar UMP. Sebuah fakta yang mencengangkan sekaligus menyedihkan, mengingat peran vital mereka dalam pelayanan kesehatan masyarakat, terlebih di wilayah terpencil dan tertinggal.
Situasi ini bukan sekadar persoalan angka statistik. Ini adalah potret nyata ketimpangan sosial yang dialami oleh para profesional kesehatan. Ombudsman NTT menilai, kondisi ini harus menjadi perhatian serius bagi semua pemangku kebijakan, mulai dari pemerintah daerah, Dinas Kesehatan, hingga pemilik fasilitas kesehatan swasta.
Sebab, ketika tenaga kesehatan tidak mendapatkan hak ekonomi yang layak, bukan hanya mereka yang terdampak. Kualitas pelayanan kesehatan secara keseluruhan juga ikut terancam. Keletihan dan tekanan hidup dapat menggerus semangat kerja, bahkan membuka celah bagi turunnya mutu layanan medis.
Pentingnya Perhatian Serius untuk Tenaga Kesehatan
Sudah saatnya ada langkah konkret yang diambil, bukan hanya sekadar simpati. Regulasi yang tegas, insentif yang adil, dan pengawasan yang berkelanjutan harus menjadi agenda prioritas. Perawat bukan sekadar "tenaga pendukung", mereka adalah tulang punggung sistem kesehatan.
Perlu dipahami bahwa perawat memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan masyarakat. Mereka bertugas memberikan perawatan langsung kepada pasien, menjaga lingkungan rumah sakit, dan memastikan proses pelayanan kesehatan berjalan lancar. Tanpa perawat yang baik dan didukung secara layak, kualitas pelayanan akan terganggu.
Selain itu, perawat juga merupakan bagian dari sistem kesehatan yang sangat rentan terhadap stres dan tekanan. Mereka bekerja dalam kondisi yang sering kali melebihi batas kemampuan fisik dan mental. Oleh karena itu, mereka layak mendapatkan perlakuan yang setara dengan profesi lainnya, termasuk gaji yang layak dan fasilitas kerja yang memadai.
Langkah Menuju Kesejahteraan yang Lebih Baik
Kesejahteraan perawat bukan hanya tentang uang, tetapi juga tentang penghargaan dan pengakuan atas dedikasi mereka. Mereka bekerja tanpa pamrih, memberikan layanan yang berkualitas, dan selalu siap menghadapi situasi darurat. Jika bangsa ini benar-benar menghargai pengabdian, maka memberikan gaji layak bagi perawat bukanlah pilihan melainkan kewajiban moral dan konstitusional.
Kesehatan publik tak akan pernah tercapai, tanpa perawat yang dihargai dan sejahtera. Dengan adanya perhatian yang lebih besar, diharapkan dapat tercipta sistem kesehatan yang lebih baik dan berkelanjutan, yang akan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!