Kunci Sukses Ekonomi: Indonesia Disarankan Tiru Program Magang Kolombia

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Program Magang Berbayar di Indonesia dan Alternatif yang Dianjurkan

Aliansi Ekonom Indonesia menyarankan pemerintah untuk mempertimbangkan model program magang yang lebih efektif. Salah satu anggota aliansi, Vivi Alatas, mengungkapkan bahwa meskipun program magang berbayar yang dijalankan oleh pemerintah memiliki potensi positif, jumlah peserta yang diterima masih tergolong rendah.

Menurut Vivi, program tersebut memang bagus, tetapi hanya mampu menjangkau sekitar 20.000 orang. Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan jumlah lulusan sarjana baru yang mencapai 850.000 setiap tahunnya. Ia menilai, tidak semua lulusan membutuhkan pekerjaan tambahan melalui magang. Namun, tingkat pengangguran di kalangan pemuda sangat tinggi, sehingga perlu solusi yang lebih luas dan efisien.

Vivi menyarankan agar Indonesia dapat belajar dari program Jovenez en accion yang dimiliki Kolombia. Program ini lebih fokus pada pengembangan soft skill, bukan hanya keterampilan teknis. Negara-negara besar seperti Amerika Latin dan Amerika Serikat (AS) telah menerapkan model serupa dan dinilai berhasil dalam meningkatkan kualitas SDM.

Fokus pada Pengembangan Keterampilan

Program Jovenez en accion dirancang untuk mengembangkan sumber daya manusia berbasis keterampilan. Vivi menjelaskan bahwa program ini memberikan pelatihan dalam berbagai aspek, seperti kerja sama tim, penyelesaian masalah, dan komunikasi. Selain itu, peserta juga diberikan bantuan finansial tanpa syarat, seperti transfer uang tunai, untuk membantu biaya transportasi dan kebutuhan dasar lainnya.

Menurut Vivi, dampak dari program ini tidak hanya terasa secara langsung, tetapi juga bertahan dalam jangka panjang. Bahkan setelah 10 tahun, manfaat dari program tersebut masih terlihat. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan yang lebih holistik dan berkelanjutan sangat penting dalam merancang program magang atau pelatihan lainnya.

Peran Pemerintah dalam Menyediakan Peluang

Sebelumnya, pemerintah telah mengumumkan bahwa mereka akan menanggung upah para peserta magang yang mengikuti program magang lulusan baru perguruan tinggi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa target peserta magang adalah sebanyak 20.000 orang. Besaran upah yang akan diberikan setara dengan upah minimum provinsi per bulan.

Namun, meski program ini merupakan langkah awal yang baik, Vivi menekankan pentingnya perencanaan yang matang dan evaluasi yang berkelanjutan. Tujuannya adalah memastikan bahwa implementasi program benar-benar memberikan dampak nyata bagi para peserta maupun ekonomi secara keseluruhan.

Tantangan dan Peluang di Masa Depan

Dalam konteks yang lebih luas, program magang berbayar hanya menjadi salah satu dari banyak solusi yang bisa diterapkan. Untuk mengatasi tantangan pengangguran pemuda, diperlukan pendekatan yang lebih inklusif dan beragam. Misalnya, kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan institusi pendidikan bisa menjadi kunci dalam menciptakan peluang kerja yang lebih luas.

Selain itu, penguatan keterampilan dan soft skill harus menjadi prioritas utama. Program yang hanya berfokus pada peningkatan keterampilan teknis mungkin kurang efektif jika tidak disertai dengan pengembangan kemampuan sosial dan emosional. Dengan demikian, peserta magang tidak hanya siap bekerja, tetapi juga mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja yang dinamis.

Kesimpulan

Program magang berbayar yang dijalankan pemerintah memiliki potensi besar, tetapi masih perlu ditingkatkan dalam hal cakupan dan efektivitas. Belajar dari model sukses seperti Jovenez en accion bisa menjadi langkah strategis untuk menciptakan sistem pelatihan yang lebih berkelanjutan dan berdampak jangka panjang. Dengan perencanaan yang matang dan kolaborasi lintas sektor, Indonesia dapat memperkuat posisi ekonominya melalui pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas.