Pemerintah Manfaatkan Insinerator untuk Ubah Sampah Jadi Listrik

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Teknologi Waste to Energy (WtE) sebagai Solusi Pengelolaan Sampah dan Produksi Listrik

Pemerintah Indonesia berupaya memanfaatkan teknologi Waste to Energy (WtE) berbasis insinerator sebagai solusi pengolahan sampah sekaligus sumber energi listrik. Teknologi ini dianggap efektif dalam mengurangi volume sampah serta menghasilkan energi yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, menjelaskan bahwa sistem ini telah terbukti berhasil diterapkan di beberapa negara, termasuk Singapura. Di Indonesia, teknologi ini mulai diimplementasikan di beberapa kota seperti Surabaya. Menurutnya, setiap 1.000 ton sampah yang diolah dapat menghasilkan energi listrik sekitar 20 MW. Jika kapasitasnya meningkat menjadi 1.500 ton, maka daya listrik yang dihasilkan bisa mencapai 30 MW, tergantung pada penggunaan teknologi yang digunakan.

Yuliot menambahkan bahwa kapasitas listrik bisa meningkat sesuai dengan volume sampah yang dikelola. Untuk daerah yang memiliki jumlah sampah harian di bawah 1.000 ton, ia menyarankan agar wilayah tersebut menggabungkan pasokan sampah dengan daerah sekitarnya agar bisa mencapai kapasitas minimum yang diperlukan.

Cara Kerja Pembangkit Listrik dari Sampah Berbasis Insinerator

Proses pengolahan sampah menjadi energi listrik menggunakan insinerator melibatkan beberapa tahapan penting. Berikut adalah langkah-langkah utamanya:

  1. Penerimaan dan Penanganan Sampah
    Sampah rumah tangga, komersial, industri, dan pertanian dikumpulkan di pabrik pengolahan. Setelah tiba, sampah dibongkar dari truk atau kontainer. Material berbahaya dipisahkan agar tidak mencemari proses selanjutnya.

  2. Penghancuran dan Pengeringan
    Sampah yang telah disortir dihancurkan dan dikeringkan untuk meningkatkan nilai kalorinya. Proses ini membuat pembakaran lebih efisien dan menghasilkan energi yang lebih besar.

  3. Pembakaran (Insinerasi)
    Limbah yang telah diproses dimasukkan ke ruang pembakaran dan dibakar pada suhu tinggi, berkisar antara 538°C hingga 760°C. Proses ini menghasilkan gas buang yang mengandung energi panas besar.

  4. Pembersihan Gas Buang
    Gas hasil pembakaran didinginkan dan dibersihkan menggunakan air dan bahan kimia untuk menghilangkan partikel berbahaya, sulfur dioksida, dan nitrogen oksida. Tujuannya adalah agar emisi memenuhi standar lingkungan yang ketat.

  5. Pemulihan Energi
    Panas dari proses pembakaran digunakan untuk menghasilkan uap air. Uap ini kemudian menggerakkan turbin yang menghasilkan listrik siap distribusi ke jaringan PLN.

Dengan adanya teknologi ini, pemerintah berharap dapat mengurangi beban sampah yang ada di Indonesia sekaligus memperkuat pasokan energi listrik. Proses ini juga membantu menjaga lingkungan dengan memastikan pengolahan sampah dilakukan secara aman dan efisien.