Prabowo di PBB: Jakarta Terancam Banjir, RI Perlu Bangun Tembok Laut 480 Km

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Presiden Prabowo Soroti Ancaman Perubahan Iklim pada PBB

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam pidatonya pada Sidang Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, mengungkapkan tantangan yang dihadapi Jakarta akibat perubahan iklim. Ibu kota negara ini terancam oleh kenaikan permukaan air laut yang mencapai 5 sentimeter setiap tahunnya.

Menurut Prabowo, ancaman ini sangat nyata dan memengaruhi wilayah pesisir utara Jakarta. Ia menegaskan bahwa sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia telah merasakan dampak langsung dari perubahan iklim. Dalam pidatonya, ia menyampaikan bahwa kenaikan permukaan air laut tersebut akan semakin parah dalam beberapa dekade mendatang.

"Bayangkan apa yang akan terjadi dalam 10 atau 20 tahun ke depan," ujarnya. Untuk menghadapi ancaman ini, pemerintah Indonesia memutuskan untuk membangun tanggul laut raksasa sepanjang 480 kilometer. Meskipun proses pembangunan ini memakan waktu hingga 20 tahun, Prabowo menekankan bahwa langkah-langkah segera harus diambil.

Komitmen Indonesia dalam Menghadapi Perubahan Iklim

Prabowo juga menjelaskan strategi pemerintah dalam menghadapi perubahan iklim. Salah satu komitmen utama adalah menjalankan kesepakatan Perjanjian Paris yang ditandatangani pada 2015. Selain itu, pemerintah menargetkan pencapaian emisi nol bersih (net zero emission) pada tahun 2060.

"Kami yakin bisa mencapai target ini lebih awal," kata Prabowo. Untuk mendukung hal ini, pemerintah telah melakukan reboisasi seluas 12 juta hektare hutan dan memberdayakan masyarakat lokal melalui berbagai peluang kerja hijau (green jobs).

Selain itu, Indonesia sedang beralih dari pembangunan berbasis bahan bakar fosil menuju energi baru terbarukan (EBT). Mulai tahun depan, sebagian besar kapasitas pembangkit listrik tambahan akan berasal dari sumber energi terbarukan. Tujuan utama dari peralihan ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh warga negara dan menjadikan Indonesia sebagai pusat solusi ketahanan pangan, energi, dan air.

Pidato dalam Forum PBB

Pidato Prabowo disampaikan dalam urutan ketiga setelah pidato dari Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, dan Presiden AS, Donald Trump. Ini merupakan pidato pertama Prabowo dalam forum Sidang Umum PBB.

Sebelumnya, pada Senin (22/9/2025), Prabowo juga menyampaikan pidato singkat tentang dukungan bagi kemerdekaan Palestina dalam sesi konferensi tingkat tinggi PBB. Pidato ini bertujuan untuk mendorong solusi dua negara bagi konflik Palestina-Israel.

Dengan pidato-pidato tersebut, Prabowo menunjukkan komitmennya dalam menghadapi isu-isu global seperti perubahan iklim dan perdamaian internasional. Hal ini juga menunjukkan bahwa Indonesia siap menjadi bagian dari solusi-solusi yang berkelanjutan dan inklusif untuk dunia.