
Langkah yang Harus Diambil Saat Dihadapkan pada Debt Collector Motor
Jika seseorang tiba-tiba dihadapkan oleh debt collector motor yang tampak agresif, penting untuk tetap tenang dan tidak mengambil sikap emosional. Hal ini ditegaskan oleh Riadi Prasodjo, EVP Corporate Communication & Strategy Astra Credit Companies (ACC), yang menjelaskan mekanisme penagihan yang dilakukan oleh perusahaan pembiayaan.
Sebelum sampai pada tahap penarikan kendaraan, perusahaan pembiayaan biasanya melakukan berbagai langkah pendahuluan. Proses ini mencakup komunikasi melalui telepon, pengiriman surat peringatan, hingga kunjungan langsung ke alamat debitur. Tujuannya adalah agar debitur memiliki kesempatan untuk menyelesaikan kewajibannya secara mandiri.
Namun, jika upaya-upaya tersebut gagal dan debitur tetap tidak menunjukkan itikad baik, maka perusahaan pembiayaan akan bekerja sama dengan PEOJF (Petugas Eksekusi Objek Jaminan Fidusia) atau debt collector yang telah tersertifikasi. PEOJF resmi memiliki surat tugas dari perusahaan pembiayaan dan dilengkapi identitas lengkap saat melakukan eksekusi objek jaminan fidusia.
Debitur disarankan untuk memverifikasi informasi tersebut dengan membandingkan nama yang tercantum di surat tugas dengan identitas PEOJF yang datang. Selain itu, debitur dapat melakukan konfirmasi langsung dengan menghubungi kantor perusahaan pembiayaan terdekat. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa petugas yang datang benar-benar ditugaskan oleh perusahaan pembiayaan.
Apa yang Harus Dilakukan Ketika Didatangi Debt Collector?
Jika debitur sudah benar-benar didatangi oleh debt collector, langkah terbaik adalah segera menghadap ke kantor resmi perusahaan pembiayaan. Menurut Riadi, hal ini bisa membantu menyelesaikan masalah secara lebih efektif dan aman. Dengan datang langsung ke kantor, debitur dapat menjelaskan situasi mereka dan mencari solusi bersama pihak perusahaan.
Selain itu, penting untuk menjaga sikap tenang dan tidak merespons secara emosional. Menghindari konflik fisik atau verbal adalah cara terbaik untuk meminimalkan risiko yang tidak diinginkan. Debitur juga harus memastikan bahwa semua prosedur yang dilakukan oleh PEOJF sesuai dengan aturan yang berlaku.
Edukasi dan Keterbukaan Informasi
Edukasi dan keterbukaan informasi antara debitur dan perusahaan pembiayaan menjadi kunci utama dalam mencegah konflik. Dengan saling memahami hak dan kewajiban masing-masing pihak, proses penagihan dapat berjalan lebih lancar dan tanpa konflik.
Selama prosedur penagihan dilakukan dengan benar dan sesuai aturan, debt collector tidak lagi menjadi hal yang menakutkan. Mereka adalah bagian dari mekanisme resmi yang harus dipatuhi. Dengan demikian, debitur dan perusahaan pembiayaan bisa menjalin hubungan yang lebih baik dan saling menghargai.
Dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat dan tetap tenang, debitur dapat menghadapi situasi seperti ini dengan lebih percaya diri dan aman.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!