
Tasya Farasya dan Ahmad Assegaf Jalani Sidang Perdana Perceraian
Rumah tangga Tasya Farasya dan Ahmad Assegaf belakangan ini menjadi perhatian publik setelah isu perceraian terungkap. Keduanya baru saja mengikuti sidang perdana yang berupa mediasi, namun hasilnya tidak membuahkan kesepakatan untuk kembali rujuk.
Tasya sempat memberikan komentar singkat mengenai situasi perceraiannya. Sementara itu, Ahmad dan kuasa hukumnya memilih untuk menjauhi kerumunan media saat ditanya tentang perkembangan sidang. Ia hanya menyampaikan pesan singkat kepada para pengacaranya.
Dugaan Penggelapan Dana Perusahaan
Kuasa hukum Tasya, M. Fattah Riphat, mengungkap bahwa penyebab perceraian ini berkaitan dengan urusan perusahaan dan kepercayaan finansial. Ahmad diduga melakukan penggelapan dana perusahaan yang dijalani bersama Tasya.
Fattah menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan upaya hukum dengan mengajukan somasi terhadap mantan suami Tasya. Ia menegaskan bahwa kasus ini masih dalam proses pengumpulan bukti.
Diketahui bahwa sebelumnya, Ahmad menjabat sebagai Chief Financial Officer (CFO) di perusahaan milik Tasya. Kuasa hukum lainnya, Sangun Ragahdo, menyebutkan bahwa kepercayaan mengelola keuangan diberikan sejak 2021. Namun, dugaan penggelapan dana mulai muncul sejak saat itu.
Hasil Mediasi Tasya dan Ahmad
Sangun Ragahdo menjelaskan bahwa sidang perdana masih beragendakan pemberkasan dan mediasi. Meski demikian, hasilnya belum menunjukkan kemajuan signifikan. Ia menyatakan bahwa kesepakatan hanya sebagian, tetapi pokok perkara masih dalam keadaan deadlock, sehingga tidak ada kemungkinan untuk rujuk.
Sidang selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 8 Oktober 2025.
Perceraian Secara Agama Sudah Terjadi
Ragahdo juga mengungkap bahwa perceraian secara agama telah terjadi sebelum gugatan resmi diajukan. Ia menyebutkan bahwa Tasya telah ditalak oleh Ahmad secara agama pada tanggal 10 September, sebelum gugatan diajukan.
Permintaan Nafkah Rp100 Perak
Dalam gugatan yang diajukan, Tasya hanya meminta agar Ahmad memberikan uang sebesar Rp100 per bulan sebagai bentuk nafkah. Ragahdo menjelaskan bahwa permintaan ini disampaikan karena Tasya tidak memiliki nafkah menikah, sehingga diperlukan bantuan dari suami untuk anak-anak.
Tasya Mengalami Sakit Hati dan Depresi
Fattah menyatakan bahwa kepercayaan menjadi alasan utama perceraian. Ia menjelaskan bahwa Tasya merasa sangat kecewa atas tindakan mantan suaminya. Ia menekankan bahwa ini masih dalam dugaan, dan pihaknya sedang mengumpulkan bukti-bukti.
Selain itu, Tasya juga membenarkan bahwa ia sedang menjalani terapi depresi untuk mengatasi masalah sulit tidur. Ia memohon doa dari semua pihak agar semuanya baik-baik saja.
Fokus Perceraian pada Kepercayaan dan Pertengkaran
Ragahdo menjelaskan bahwa fokus dalam gugatan adalah masalah kepercayaan yang telah dikhianati. Ia menegaskan bahwa nominal uang bukanlah inti dari masalah, melainkan rasa kekecewaan yang dirasakan Tasya.
Ia menyampaikan bahwa nilai uang, apakah miliaran atau bahkan satu juta rupiah, tetap menjadi masalah karena kepercayaan yang dikhianati. Ini menjadi puncak keinginan Tasya untuk berpisah.
Berita Terkait Lainnya
Tasya Farasya membawa karyawan outing ke Korsel, ini 5 potret keseruannya. Di tengah kasus perceraian, ini 5 potret Tasya Farasya sibuk lomba padel bareng sahabat. Intip kehidupan Renata Kusmanto usai jadi single parent, tenang dan nikmati hidup. Bunda yang ingin berbagi soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas aiotrade.appSquad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!