UBS Keluarkan Rp50 Miliar untuk Miliki 421 Juta Saham BUMI

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Perubahan Kepemilikan Saham BUMI oleh UBS Group AG

Pada Rabu (1/10/2025), tercatat bahwa UBS Group AG memperoleh 421,36 juta saham PT Bumi Resource Tbk. (BUMI) melalui perwakilannya, Dominic Eichrodt dan Ruby Ko. Dengan penambahan ini, kepemilikan saham BUMI yang sebelumnya mencapai 25,80 miliar saham kini meningkat menjadi 26,22 miliar saham. Jumlah tersebut mencerminkan kepemilikan sebesar 7,06% dari total saham BUMI.

UBS Group melakukan pembelian saham BUMI dengan harga Rp119 per lembar. Total biaya yang dikeluarkan dalam transaksi ini mencapai Rp50,14 miliar. Transaksi dilakukan dengan klasifikasi saham biasa pada tanggal 22 September 2025. Tujuan utama dari pembelian ini adalah untuk kegiatan lindung nilai derivatif klien.

Di lantai bursa, harga saham BUMI mengalami penguatan sebesar 12 poin atau 8,05%, bergerak ke posisi Rp161. Penguatan ini juga sejalan dengan tren positif sepanjang tahun 2025, di mana harga saham BUMI naik sebesar 30,89%.

Perkembangan Pendapatan BUMI

Berdasarkan catatan, pada Senin (18/8/2025), rekap laporan keuangan perusahaan sejak kuartal II/2020 menunjukkan bahwa kontribusi batu bara dalam pendapatan BUMI semakin tergerus. Awalnya, kontribusi batu bara mencapai 99,42%, namun saat ini hanya tersisa 82,17%.

Dalam kuartal II/2020, BUMI mencatatkan pendapatan sebesar US$440,44 juta, dengan 99,42% atau US$437,89 juta berasal dari penjualan batu bara. Namun, pendapatan secara keseluruhan turun 4,22% YoY menjadi US$421,86 juta. Pendapatan dari penjualan batu bara juga turun 5,06% YoY menjadi US$415,74 juta. Pada kuartal II/2021, kontribusi batu bara dalam total pendapatan turun menjadi 98,55%.

Pada periode berikutnya, total pendapatan BUMI melesat 129,62% menjadi US$968,69 juta, dengan pendapatan dari penjualan batu bara naik 131,67% menjadi US$963,15 juta. Di kuartal II/2022, kontribusi batu bara dalam pendapatan kembali meningkat menjadi 99,43%.

Setelah mendapat angin segar dari lonjakan harga batu bara pada 2022, pendapatan BUMI pada kuartal II/2023 mengalami penurunan sebesar 8,51% menjadi US$886,27 juta. Pendapatan dari penjualan batu bara juga turun 9,63% menjadi US$870,43 juta. Kontribusi batu bara dalam pendapatan turun menjadi 98,21%.

Pada kuartal II/2024, kontribusi penjualan batu bara dalam pendapatan total BUMI semakin kecil, menjadi 89,72%. Total pendapatan mengalami koreksi sebesar 32,77% menjadi US$595,84 juta, sedangkan pendapatan dari penjualan batu bara turun 38,59% menjadi US$534,57 juta.

Pada kuartal II/2025, meskipun total pendapatan BUMI naik 13,78% menjadi US$677,93 juta, kontribusi dari penjualan batu bara turun menjadi 82,17%. Pendapatan dari penjualan batu bara meningkat 4,21% menjadi US$557,08 juta, tetapi kontribusinya lebih rendah dibandingkan sebelumnya.

Tren Investasi dan Strategi Bisnis

Perubahan struktur pendapatan BUMI menunjukkan adanya pergeseran strategi bisnis perusahaan. Meski kontribusi batu bara masih signifikan, peningkatan pendapatan dari emas dan perak menunjukkan potensi diversifikasi yang baik. Hal ini juga dapat menjelaskan minat UBS Group AG dalam membeli saham BUMI, terutama dalam rangka lindung nilai derivatif klien.

Investasi UBS Group AG memberikan sinyal positif terhadap prospek BUMI, terlebih dengan penguatan harga saham dan tren kinerja keuangan yang stabil. Dengan perubahan kepemilikan saham yang signifikan, BUMI kemungkinan akan terus memperkuat posisinya sebagai salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia.