
Nusa Tenggara Timur: Keindahan Alam, Budaya, dan Peninggalan Sejarah yang Menarik
Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak hanya dikenal dengan alam yang indah, tetapi juga memiliki kekayaan budaya dan peninggalan sejarah yang sangat eksotik. Wilayah ini menawarkan berbagai pengalaman wisata yang memadukan antara alam, tradisi, dan kreativitas masyarakat setempat. Dalam beberapa tahun terakhir, NTT semakin berkembang dalam hal pariwisata, terutama melalui pengembangan desa-desa wisata.
Saat ini, NTT memiliki 165 desa wisata yang tersebar di 21 kabupaten dan 1 kota. Berdasarkan data dari Jejaring Desa Wisata (Jadesta) Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI 2024, desa-desa wisata tersebut dibagi menjadi empat klasifikasi. Di antaranya adalah desa wisata rintisan sebanyak 134 desa, desa wisata berkembang sebanyak 28, desa wisata maju sebanyak 3, dan desa wisata mandiri masih kosong. Dari tiga desa wisata maju tersebut, dua di antaranya berada di Kabupaten Ngada dan satu di Kabupaten Sumba Barat.
Desa Wisata Manubhara
Desa Wisata Manubhara merupakan salah satu desa wisata yang berada di Kabupaten Ngada. Desa ini masuk dalam jajaran 300 besar ADWI 2023. Lokasinya berada di bawah kaki Gunung Inerie, tepatnya di Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, Provinsi NTT.
Daya tarik utama desa ini adalah Kampung Adat Tololela yang terkenal dengan budaya dan tradisi uniknya. Selama perjalanan trekking menuju desa, wisatawan akan disuguhkan pemandangan alam yang indah, termasuk kawasan Jerebuu, lava dari sisa letusan Gunung Inerie, tanaman pertanian, serta aktivitas petani setempat.
Di sini, wisatawan dapat menginap di homestay tradisional Tololela yang terdiri dari 31 rumah dengan arsitektur khas Ngada. Mereka juga bisa menikmati kuliner lokal, pertunjukan musik tradisional seperti Bomberdom, aktivitas menenun, serta melihat pembuatan souvenir dari bambu. Produk bambu ini menjadi andalan Desa Wisata Manubhara.
Desa Wisata Tiworiwu
Desa Wisata Tiworiwu adalah salah satu desa wisata klasifikasi maju di NTT dan masuk 500 besar ADWI 2023. Lokasinya berada di Kecamatan Jerebuu, Kabupaten Ngada. Daya tarik utamanya adalah Kampung Adat Bena yang terletak di kaki Gunung Inerie.
Kampung Adat Bena masih menjaga tradisi leluhur dan memiliki rumah adat yang masih asli. Di tengah perkampungan, terdapat batu megalitik yang digunakan untuk ritual. Terdapat 45 rumah adat dengan arsitektur unik dan indah, serta banyak simbol adat, megalit (dolmen, menhir, dan punden berundak), dan kerajinan tangan seperti kain tradisional dari pewarna alam serta souvenir bambu.
Selain itu, ada beberapa objek wisata pendukung seperti Air Hangat Wae Wewu, Air Terjun Roba Kuda, Manulalu panorama, dan Air Panas Keli yang semakin memperkaya pengalaman wisata di kawasan ini.
Desa Wisata Tebara
Desa Wisata Tebara terletak di Kabupaten Sumba Barat, Pulau Sumba, NTT. Desa ini masuk 75 besar ADWI 2023 dan berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat.
Desa ini memiliki beberapa kampung adat tradisional megalitikum, salah satunya adalah Kampung Adat Praijing Kampung dengan rumah adat yang memiliki menara tinggi ke langit, khas adat Sumba. Kampung-kampung ini berdiri kokoh di atas perbukitan untuk menghindari serangan musuh di masa lalu.
Rumah Adat Sumba terbagi menjadi tiga tingkat, masing-masing melambangkan filosofi kehidupan manusia. Tingkat pertama melambangkan kehidupan dunia yang masih kotor, tingkat kedua melambangkan api penyucian jiwa, dan tingkat ketiga melambangkan Nirvana atau Surga.
Selain kampung adat, Desa Wisata Tebara juga memiliki objek wisata alam yang menarik seperti Danau Alami Weeboro, Bukit Pangadu, Bukit Wee Padenang, dan Bukit Ngadu Bonnu yang menawarkan pemandangan indah ke arah Samudera Hindia.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!