GPM Kediri Salurkan 26,5 Ton Beras di 26 Titik

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

GPM Kediri Salurkan 26,5 Ton Beras di 26 Titik

Gerakan Pangan Murah di Kabupaten Kediri, Berikan Akses Pangan Terjangkau bagi Masyarakat

Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) secara serentak di seluruh kecamatan. Acara ini digelar pada hari Selasa, 23 September 2025, sebagai upaya untuk menstabilkan pasokan dan harga pangan serta memastikan keterjangkauan bagi masyarakat.

Sebanyak 26,5 ton beras SPHP disiapkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di 26 kecamatan se-Kabupaten Kediri. Salah satu titik pelaksanaan GPM berada di Desa Sebet, Kecamatan Plemahan. Di lokasi tersebut, warga terlihat sudah memadati area samping balai desa sejak pukul 09.00 WIB. Setelah acara dibuka, masyarakat langsung menyerbu berbagai komoditas yang dijual dengan harga terjangkau, seperti beras, minyak goreng, gula pasir, hingga sayuran seperti bawang merah, bawang putih, dan cabai.

Kepala Bidang Ketersediaan, Distribusi, dan Kerawanan Pangan DKPP Kabupaten Kediri, Arbai, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Bupati Kediri Mas Dhito untuk menstabilkan pasokan dan harga pangan. Tujuan utama dari GPM ini adalah stabilisasi harga dan memastikan keterjangkauan komoditas pokok bagi masyarakat.

Untuk di Desa Sebet, disiapkan 1,5 ton beras SPHP yang dijual seharga Rp 57.000 per 5 kilogram (kg), di bawah harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan sebesar Rp 62.500. Sementara di 25 kecamatan lainnya, masing-masing mendapatkan alokasi 1 ton beras SPHP. Harga yang ditawarkan lebih murah dari pasaran, di mana harga beras saat ini masih berkisar Rp 14.000 per kg.

Tidak hanya beras, GPM kali ini juga didukung oleh berbagai pihak. PT Sinergi Gula Nusantara menyediakan 200 kg gula pasir dengan harga pabrik Rp 15.000 per kg. Para peternak lokal juga turut berkontribusi dengan menyediakan 50 kg telur ayam yang dijual Rp 26.500 per kg. "Semua ini demi meringankan beban masyarakat," imbuh Arbai.

Selain itu, Arbai menyebut bahwa UMKM lokal juga dilibatkan dalam GPM hari ini. Beberapa pelaku usaha mikro memanfaatkan momen ini untuk memperkenalkan dan menjual produk mereka, seperti aneka rajut tas, makanan hingga kerajinan tangan. "Kalau di 25 titik lain hanya beras, untuk di lokasi ini ada partisipasi dari pelaku UMKM juga," ucap Arbai.

Arbai juga menegaskan bahwa dalam pembelian beras SPHP, masyarakat dibatasi maksimal dua pak per orang untuk menjaga pemerataan distribusi. Sementara untuk komoditas lain seperti gula, minyak, telur dan sayuran, tidak ada pembatasan pembelian. "Tujuannya agar semua masyarakat bisa merasakan manfaat dari program ini," tuturnya.

Menurut pantauan DKPP, stok pangan untuk wilayah Kabupaten Kediri relatif aman hingga akhir tahun. Bahkan, pelaksanaan GPM masih akan berlanjut secara rutin di berbagai titik pada bulan Oktober mendatang. "Setiap pekan kami jadwalkan GPM tiga hari, Selasa, Rabu dan Kamis. Nanti kami evaluasi respons masyarakat, dan akan kami lanjutkan di November dan Desember," tegas Arbai.

Sementara itu, dari sisi harga gabah dan palawija, tahun ini menjadi tahun yang menggembirakan bagi petani. Harga gabah saat ini berada di atas Rp 7.000 per kg, lebih tinggi dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp 6.500. Begitu juga dengan jagung, yang saat ini berada di kisaran Rp 6.000 per kg, di atas HPP sebesar Rp 5.500.

Untuk memastikan kestabilan harga, DKPP memiliki sistem pemantauan harga harian. "Kami memantau sekitar 12 komoditas pokok setiap hari melalui petugas lapangan di dua hingga tiga titik berbeda. Ini bagian dari upaya kami menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di Kabupaten Kediri," pungkas Arbai.

Salah seorang pembeli, Nanik, warga setempat, mengaku senang dengan adanya GPM ini. Menurutnya, ia merasa terbantu lantaran bisa mendapatkan harga yang lebih murah, dibanding di pasaran. "Tadi beli beras, minyak dan gula untuk kebutuhan rumah," ucap wanita berusia 33 tahun ini.