Heboh Kasus Asusila di SMPN 1 Lubuk Linggau, Orang Tua Menangis Saat Mediasi

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kecemasan di Sekolah Menengah Pertama Akibat Isu Pelecehan

Pada hari Selasa pagi, 23 September 2025, suasana di SMPN 1 Lubuk Linggau terlihat cukup ramai. Meskipun kegiatan belajar mengajar berjalan seperti biasa, namun di sekitar ruang guru dan kepala sekolah banyak ditemui para guru, pihak sekolah, serta anggota polisi yang hadir untuk menangani isu yang muncul.

Seorang warga setempat menyebutkan bahwa ada rencana aksi unjuk rasa dari siswa sebagai bentuk protes terhadap dugaan tindakan asusila yang dilakukan oleh seorang oknum guru. Hal ini memicu kekhawatiran dan ketegangan di lingkungan sekolah.

Plt Kepala SMPN 1 Lubuk Linggau, Anita Efriati, mengonfirmasi adanya kabar tersebut dan segera melakukan koordinasi dengan aparat kepolisian agar situasi tetap kondusif. Ia juga memastikan bahwa semua pihak terkait terlibat dalam menangani masalah ini.

Sekitar pukul 08.30 WIB, seorang pria berusia sekitar 40 tahun memasuki ruang kepala sekolah. Pria ini adalah AS, orang tua dari siswa yang diduga menjadi korban. AS datang bersama beberapa orang berpakaian dinas serta anggota kepolisian untuk menjalani proses mediasi.

Dalam pertemuan tersebut, hadir pula Kabid Pendidikan Dasar Disdikbud Kota Lubuk Linggau, Anton Sulistio, Ketua PGRI Lubuk Linggau Al Rasyid, serta sejumlah pihak terkait. Suasana sempat haru ketika AS menyampaikan perasaan kekecewaannya terhadap apa yang dialami anaknya.

“Sakit rasanya tahu anak sendiri diperlakukan seperti itu,” ucap AS dengan suara bergetar. Ia bahkan menegaskan bahwa sebagai orang tua, dirinya sangat terpukul dan berharap keadilan ditegakkan.

Menanggapi hal tersebut, Anton Sulistio menyampaikan rasa prihatin sekaligus menegaskan bahwa oknum guru yang diduga terlibat telah diamankan oleh pihak kepolisian. Ia meminta keluarga korban untuk mempercayakan sepenuhnya proses hukum kepada aparat.

“Korban akan terus didampingi oleh pihak sekolah, Dinas Pendidikan, dan tentu saja pihak kepolisian,” tegasnya.

Sekitar satu jam setelah mediasi berlangsung, ibu korban bersama beberapa anggota keluarga juga tiba di sekolah. Kehadiran mereka membuat pertemuan dipindahkan ke ruang guru yang lebih luas. Kedua orang tua korban, yang kesehariannya bekerja sebagai buruh bangunan dan ibu rumah tangga, mendapat dukungan penuh dari pihak sekolah, Dinas Pendidikan, serta aparat kepolisian.

Anton juga menambahkan bahwa sebenarnya setiap sekolah telah memiliki TPPK (Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan). Namun, cepatnya isu ini menyebar membuat situasi sulit dikendalikan.

“Kami pastikan pendampingan akan terus dilakukan sampai kasus ini selesai,” ujarnya.

Kasus dugaan tindakan asusila ini kini dalam penanganan aparat kepolisian. Pihak sekolah dan pemerintah daerah menegaskan komitmen untuk melindungi korban sekaligus menjaga ketertiban di lingkungan pendidikan. Mereka berkomitmen untuk memberikan perlindungan dan dukungan penuh kepada korban serta keluarganya.