
Koperasi Desa Merah Putih di Jombang Berkembang Pesat
Program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP) di Kabupaten Jombang terus menunjukkan perkembangan yang signifikan. Hal ini terlihat dari berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memantau dan mengevaluasi kinerja KDMP, salah satunya adalah kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) yang digelar di Ruang Swagata Pendopo Kabupaten Jombang pada Selasa, 30 September 2025.
Dalam acara tersebut, hadir beberapa tokoh penting seperti Staf Ahli Bidang Ekonomi Maritim Kemenko Pangan, Sugeng Santoso, serta Bupati Jombang, Warsubi. Menurut Bupati, saat ini sudah ada sebanyak 306 KDMP/KKMP yang berbadan hukum di Jombang. Angka ini menjadi fondasi kuat dalam menggerakkan perekonomian desa.
Bupati menyampaikan harapan bahwa melalui monev ini akan lahir masukan, arahan, serta dukungan dari pemerintah pusat agar keberlangsungan KDMP semakin kuat dan bermanfaat bagi masyarakat.
Sugeng Santoso, yang juga merupakan Koordinator Wilayah IV dan Satgas Nasional KDMP, memberikan apresiasi atas capaian Jombang. Ia menyebutkan bahwa saat ini telah ada 33 KDMP operasional dengan literasi digital tinggi. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, organisasi perangkat daerah (OPD), dan stakeholder agar koperasi bisa berkelanjutan.
“Kata kunci KDMP adalah kolaborasi. Pak Hari (Kepala Dinkopum Jombang) tidak bisa bekerja sendiri karena sudah ada SK Satgas KDMP di Jombang,” ujarnya.
Sinergi antara pihak-pihak terkait semakin nyata dengan kehadiran 7 BUMN, termasuk Bulog, ID FOOD, dan Bank HIMBARA, yang siap bermitra dengan KDMP. Salah satu contohnya adalah kerja sama yang telah terjalin di KDMP Pulogedang dengan ID FOOD.
Selain itu, inovasi bisnis mulai muncul, seperti skema ‘Gowo Bayar’ di KDMP Banjarsari. Skema ini memungkinkan anggota mengambil sembako lebih dulu dan membayarnya bulan berikutnya.
Setelah forum selesai, tim Monev bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang melakukan peninjauan langsung ke KDMP Pulogedang. Tempat ini dinilai berhasil dalam bersinergi dengan BUMDes dan Dapur MBG BGN.
Sugeng mengaku kagum dengan inisiatif Kepala Desa Pulogedang yang lebih dulu mengembangkan model kerja sama KDMP-BUMDes-MBG. Model ini sejalan dengan rencana Perpres Pengelolaan MBG yang kini tengah digodok oleh pemerintah pusat.
Tantangan dan Peluang di Masa Depan
Meskipun KDMP Jombang menunjukkan perkembangan positif, masih ada tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah pengembangan kapasitas sumber daya manusia, baik dari segi teknologi maupun manajemen. Selain itu, diperlukan dukungan yang lebih besar dari pemerintah daerah dan pusat untuk memastikan keberlanjutan program ini.
Beberapa langkah strategis dapat dilakukan untuk memperkuat KDMP. Pertama, penguatan kerja sama antara KDMP dengan lembaga-lembaga lain seperti BUMDes dan BUMN. Kedua, peningkatan literasi digital agar anggota koperasi dapat memanfaatkan teknologi secara optimal. Ketiga, penguatan sistem pengelolaan keuangan dan kelembagaan agar koperasi lebih transparan dan akuntabel.
Selain itu, pentingnya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat dan peran KDMP. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat, partisipasi dalam koperasi akan semakin tinggi, sehingga dampak ekonomi yang dihasilkan akan lebih besar.
Koperasi Desa Merah Putih di Jombang memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak ekonomi lokal. Dengan kolaborasi yang kuat, inovasi yang konsisten, dan dukungan yang memadai, KDMP bisa menjadi contoh sukses yang dapat ditiru di daerah-daerah lain.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!