
KRL yang Lebih Padat dan Kenangan tentang Kue Lumpur Kentang
Hari ini, KRL terasa lebih padat dibanding biasanya. Hal ini dikarenakan para PNS diwajibkan menggunakan transportasi umum setiap Rabu. Akibatnya, kepadatan penumpang meningkat tajam dari hari-hari biasa. Saya pun harus berjuang untuk keluar dari stasiun, melewati jalan yang sibuk, lalu terkejut melihat seorang ibu menjual kue lumpur kentang yang menarik perhatian saya.
Saya langsung menghampiri ibu tersebut dan bertanya harga kue itu. Setelah mendapatkan informasi, saya membeli satu pack yang berisi empat buah kue lumpur. Rasa kue ini membuat saya kembali teringat dengan masa SMK, ketika saya sering membantu ibu angkat membuat kue lumpur kentang.
Ibu angkat saya sangat menyukai membuat kue lumpur kentang. Saya sudah sangat hafal cara membuatnya dan sering membantu beliau. Terkadang, adonan dibuat dalam jumlah yang lebih banyak, lalu disimpan di kulkas menggunakan wadah rapat. Saat ingin dimakan, kue dipanggang menggunakan cetakan.
Kue lumpur kentang paling enak disantap saat masih hangat. Ukurannya sedang, bentuknya bulat, bagian atas berwarna kuning cantik, dan di tengah diberi kismis. Bagian bawah agak kecoklatan dan dipanggang menggunakan cetakan telor, tetapi dengan diameter yang lebih besar. Proses memanggangnya menggunakan api kecil dan tutup.
Untuk memastikan kue matang sempurna, biasanya dilakukan dengan menusuk bagian bawah. Jika sudah terbiasa, maka akan ada rasa atau insting bahwa kue sudah matang. Ibu angkat sering membuat kue ini untuk acara seperti arisan, kumpul keluarga, atau sebagai camilan untuk teman-temannya yang suka minum kopi pahit.
Menurut beliau, "kue lumpur ini enak banget. Manisnya pas dan rasanya nagih." Ujar beliau sambil menyeruput kopi hitam. Dulu, saya merasa heran mengapa banyak ibu-ibu atau perempuan dewasa suka kopi meskipun rasanya pahit. Tapi setelah memasuki usia 30-an, saya sendiri malah mulai menyukai kopi murni tanpa campuran. Bahkan, kopi rasa buah alami pun terasa enak.
Perubahan selera ini terjadi karena situasi dan kondisi yang berubah. Apalagi bagi orang yang sering begadang, kopi menjadi teman terbaik untuk menghalau kantuk. Meski reaksi saya berbeda, setelah minum kopi, saya merasa ngantuk pada jam pertama, tapi setelah itu sampai tengah malam, mata saya justru segar dan tidak bisa diajak tidur.
Kembali ke kue lumpur kentang. Bahan-bahan yang dibutuhkan cukup sederhana dan mudah ditemukan. Proses pembuatannya juga tidak rumit. Hanya saja, kue ini termasuk kue jadul. Pernah saya tawarkan ke keponakan yang masih balita, dia hanya menggeleng dan bilang "Ikh apaan si Wawa, warna nya kuning gitu. Nggak enak kayaknya." Anak Gen Z itu melakukan aksi tutup mulut. Padahal teksturnya lembut dan rasanya pas, tapi dia menolak mencoba. Hanya saja, dia tertarik dengan kismisnya dan akhirnya ketagihan.
Bahan-Bahan untuk Membuat Kue Lumpur Kentang
- 250 gram kentang
- 250 gram tepung terigu
- 2 butir telur ayam
- 550 ml santan kelapa
- 3 sdm mentega
- 10 sdm gula pasir
- 1/2 sdt garam
- 1/4 sdm vanili bubuk
- Topping: kismis
Jumlah bahan bisa disesuaikan sesuai kebutuhan. Untuk acara keluarga, biasanya dua kali adonan dari ukuran di atas.
Cara Membuat Kue Lumpur Kentang
- Kukus kentang hingga empuk. Rebus santan dengan mentega dan garam hingga mendidih, lalu dinginkan.
- Potong kentang yang sudah dikukus menjadi kecil-kecil. Campurkan dengan air rebusan santan, lalu haluskan dengan blender hingga menyatu.
- Kocok telur dan gula pasir hingga larut. Tidak perlu sampai berbusa, gunakan kecepatan sedang-sedang saja.
- Campurkan adonan yang sudah diblender ke dalam kocokan telur. Aduk hingga merata.
- Pastikan tidak ada bagian yang bergerindil. Aduk sambil ditekan-tekan agar tekstur kue lebih lembut.
- Diamkan adonan selama 30 menit. Setelah itu panaskan cetakan, oleskan mentega, lalu tuangkan adonan. Tutup dan masak dengan api kecil hingga matang.
- Angkat dan sajikan.
Praktis banget bukan? Kue lumpur kentang bisa jadi camilan saat kumpul keluarga atau acara rumahan. Bahkan bisa dijual dengan harga yang sesuai biaya bahan, tenaga, dan waktu.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!